Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Turki Bongkar Negara yang Ingin Perang Ukraina Berlangsung Lama

Cahya Mulyana
26/8/2022 10:10
Turki Bongkar Negara yang Ingin Perang Ukraina Berlangsung Lama
Ilustrasi: Tentara Ukraina membawa jenazah korban perang(AFP/Daniel Leal)

TURKI menyatakan beberapa negara Barat dan NATO mengambil untung dari perang di Ukraina. Bahkan mereka mendorong konflik ini berkepanjangan.

"Ada negara-negara di Barat yang ingin perang berlanjut, dengan negara-negara anggota NATO di antara mereka. Maksud saya tidak hanya Amerika Serikat tetapi juga negara-negara anggota NATO," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu.

Ia mengatakan sejumlah negara NATO menginginkan konflik di Ukraina terus berlanjut. Terdapat juga sejumlah negara yang berupaya menyabotase kesepakatan gandum.

"Namun ini bukan AS (Amerika Serikat). AS berkontribusi (pada kesimpulan kesepakatan biji-bijian) termasuk mencabut pembatasan ekspor pupuk Rusia, membuka blokir pelabuhan dan (mencabut pembatasan) pada operasi perbankan," ujarnya.

"Namun ada juga negara-negara Eropa yang ingin menyabotase ini. Kami tidak kehilangan harapan dan melanjutkan upaya kami," imbuhnya.

Baca juga: Kapal Gandum Pertama dari Ukraina Tiba di Turki

Enam bulan sudah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung sejak dimulai pada 24 Februari. Pasukan Rusia terus melancarkan serangan-serangannya di Ukraina.

Dalam serangan rudal terbaru yang dilakukan Rusia di Ukraina, 22 orang tewas menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Serangan rudal itu menghantam Stasiun Kereta Api Chaplyne di Oblast Dnipropetrovsk, Ukraina.

"Chaplyne adalah penderitaan kita hari ini. Sampai saat ini, ada 22 tewas, lima di antaranya terbakar di dalam mobil, seorang remaja meninggal, dia berusia 11 tahun, sebuah roket Rusia menghancurkan rumahnya," kata Zelensky.(TASS/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya