Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ukraina Siap Rebut Kembali PLTN Zaporizhia dari Tangan Militer Rusia

Cahya Mulyana
14/8/2022 11:39
Ukraina Siap Rebut Kembali PLTN Zaporizhia dari Tangan Militer Rusia
Tentara Rusia melakukan penjagaan di area PLTN Zaporizhzhia di Energodar, Ukraina.(Andrey BORODULIN / AFP)

PRESIDEN Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya menargetkan tentara Rusia yang menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Pasukan Rusia merebut stasiun itu di awal perang.

“Setiap tentara Rusia yang menembak tanaman, atau menembak menggunakan tanaman sebagai penutup, harus memahami bahwa dia menjadi target khusus untuk agen intelijen kami, layanan khusus kami, dan tentara kami,” kata Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu (13/8), malam.

Zelensky juga mengulangi tuduhan bahwa Rusia menggunakan PLTN itu sebagai perisai nuklir. Badan intelijen pertahanan Ukraina sebelumnya memperingatkan Rusia sedang membuat provokasi dengan fasilitas itu.

Sebelumnya, pejabat lokal Rusia, Vladimir Rogov menulis di Telegram bahwa pasukan Ukraina menembaki pabrik tersebut.

“Energodar dan pembangkit nuklir Zaporizhzhia kembali diserang oleh militan (Presiden Ukraina, Volodymyr) Zelensky,” kata Rogov, merujuk pada kota tempat pembangkit itu berada.

Baca juga: Menhan Inggris Yakin Rusia Gagal Dalam Perang Ukraina

"Rudal jatuh di daerah yang terletak di tepi sungai Dnipro dan di pabrik", katanya.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menuduh Rusia menyerang bagian dari PLTN yang menjadi sumber energi untuk Ukraina selatan itu.

"Tujuannya adalah untuk memutuskan kami dari (pabrik) dan menyalahkan tentara Ukraina untuk ini," tulis Podolyak di Twitter.

Badan intelijen pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah memarkir howitzer self-propelled Pion di luar kota terdekat dan memasang bendera Ukraina di atasnya.

Badan tersebut juga mengatakan bahwa serangan Rusia pada Kamis (11/8), di sekitar PLTN Zaporizhia merusak infrastruktur pompa air dan stasiun pemadam kebakaran.

Kepala Nuklir PBB, Rafael Grossi memperingatkan aktivitas militer yang sangat mengkhawatirkan di pabrik itu dapat menyebabkan konsekuensi berbahaya bagi kawasan itu. Dia menyerukan diakhirinya serangan di fasilitas itu.

Grossi mendesak Rusia dan Ukraina mengizinkan para ahli nuklir untuk menilai kerusakan dan mengevaluasi keselamatan dan keamanan di kompleks tersebut.

Ukraina, yang didukung oleh sekutu Barat, telah menyerukan zona demiliterisasi di sekitar pabrik dan penarikan pasukan Rusia. (Aljazeera/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya