PASUKAN Israel membunuh dua warga Palestina dalam serangan semalam di Tepi Barat yang diduduki. Ini dikatakan para pejabat di kedua belah pihak pada Minggu (24/7). Tentara Israel menggambarkan itu sebagai baku tembak dengan orang-orang bersenjata.
Tentara mengatakan mereka melakukan operasi dan menggunakan tembakan langsung di beberapa lokasi, termasuk di Nablus. Mereka menangkap empat individu yang diduga terlibat dalam kegiatan teroris.
Militer Israel mengatakan serangan diidentifikasi terhadap beberapa teroris dan mengatakan tidak ada yang dilaporkan terluka di pihak mereka sendiri. Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban tewas sebagai Muhamad Azizi, 25, yang dikatakan tewas dengan peluru di dada, dan Abdul Rahman Jamal Suleiman Sobh, 28, yang ditembak di kepala.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan merawat 19 orang yang terluka di Nablus, termasuk 10 orang yang terkena tembakan langsung. Pasukan keamanan Israel telah meluncurkan operasi hampir setiap hari di Tepi Barat menyusul serentetan serangan di Israel dalam beberapa bulan terakhir. Negara Yahudi telah menduduki Tepi Barat sejak 1967.
"Kejahatan Israel ini tidak akan mengalahkan rakyat kami dan tidak akan mematahkan keinginan mereka," kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara presiden Palestina Mahmud Abbas. "Seluruh wilayah akan tetap berada dalam siklus kekerasan sampai pendudukan berakhir dan perdamaian yang adil tercapai," tambahnya dalam sebuah pernyataan kepada radio Voice of Palestine.
Tersangka teroris
Tentara Israel mengatakan dalam pernyataan bahwa operasinya di Nablus dilakukan bersama polisi. Mereka juga melancarkan operasi di beberapa lokasi lain termasuk kota Mughayir, kamp Ayda, dan kota Jenin.
Baca juga: Qatar Beri Bantuan Tunai kepada 100 Ribu Keluarga Palestina
Dikatakan operasi di Nablus diluncurkan untuk menangkap tersangka teroris bersenjata. "Selama kegiatan itu, terjadi baku tembak antara tersangka bersenjata dan pasukan Israel. Serangan terhadap sejumlah teroris diidentifikasi," katanya.
Militer Israel menuduh bahwa kerusuhan kekerasan muncul selama kegiatan operasional. "Para perusuh melemparkan alat peledak dan batu serta menembak tentara, membahayakan hidup mereka," katanya. "Para prajurit merespons dengan cara pembubaran kerusuhan dan tembakan langsung."
Militer juga mengatakan telah beroperasi bersama polisi perbatasan Israel di desa Qabatiya untuk menangkap dua yang diduga terlibat dalam kegiatan teroris. "Tersangka bersenjata menembaki tentara yang membalas dengan tembakan langsung," tambahnya. (AFP/OL-14)