Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AS Bantah Disebut Rusia Biang Kerok Krisis Pangan Global

Cahya Mulyana
15/7/2022 11:22
AS Bantah Disebut Rusia Biang Kerok Krisis Pangan Global
Bayangan helikopter terlihat di ladang gandum di wilayah Kyiv pada 14 Juli 2022, belum sempat dipanen karena perang.(dok.AFP)

AMERIKA Serikat (AS) membantah disebut sebagai sumber malapetaka krisis pangan dunia. Washington pun menyatakan tidak melarang ekspor peralatan pertanian ke Moskow.

"Tidak akan menghentikan transaksi AS terkait dengan produksi, penjualan, atau pengangkutan peralatan pertanian. Sejalan dengan aturan sebelumnya yang ditetapkan setelah invasi 24 Februari," ungkap Departemen Keuangan AS.

Lembaga itu juga mengatakan tidak melarang ekspor komoditas pertanian seperti pupuk serta alat kesehatan dan tes Covid-19 ke Rusia. Sanksi AS untuk Rusia sebagai tanggapan atas perang yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina.

"Tapi tidak menghalangi perdagangan sektor pertanian dan medis," tambah pernyataan Departemen Keuangan.

Departemen itu menuduh perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mencekik produksi pangan dan pertanian. "Dia telah menggunakan makanan sebagai senjata perang dengan menghancurkan fasilitas penyimpanan, pemrosesan dan pengujian pertanian; mencuri biji-bijian dan peralatan pertanian; dan secara efektif memblokade pelabuhan Laut Hitam," lanjut keterangan tersebut.

Langkah AS itu dilakukan setelah kemajuan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina di Turki tentang pembukaan jalur ekspor gandum. Rute ekspor dari Ukraina melintasi Laut Hitam yang sempat terhalang kapal perang Rusia dan ranjau Ukraina.

Kekurangan pangan telah meningkatkan risiko kelaparan bagi puluhan juta orang di Afrika dan negara-negara miskin lainnya. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan tindakan Rusia berkontribusi pada kerusuhan di Sri Lanka, yang presidennya melarikan diri dan mengundurkan diri di tengah protes massa atas berkurangnya pasokan makanan dan bahan bakar. (AFP/OL-13)

Baca Juga: AS bakal Desak G20 Tetapkan Pagu Harga untuk Minyak Rusia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya