Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 di Korea Utara Melonjak

Cahya Mulyana
20/6/2022 13:07
Kasus Covid-19 di Korea Utara Melonjak
Petugas medis melakukan tes covid-19 terhadap warga Korea Utara.(AFP)

KOREA Utara mencatat 18.820 lebih banyak kasus demam dan nihil kasus kematian baru di tengah pandemi covid-19. 

Pada Senin (20/6) waktu setempat, media Korea Utara melaporkan bahwa pihak berwenang terus bersikeras terkait infeksi kasus tersebut.

Negara itu melaporkan lebih dari 4,6 juta kasus demam selama wabah resmi. Namun, otoritas belum mengungkapkan berapa banyak dari pasien tersebut yang dites positif covid-19. 

Sebelumnya, pada Jumat waktu setempat, otoritas berwenang melaporkan lebih dari 23.100 kasus demam. Hal itu menandai hari ketiga berturut-turut infeksi yang dilaporkan tetap di bawah 30 ribu orang.

Baca juga: Muncul Wabah Tak Dikenal di Korea Utara

Sebelum mengakui adanya wabah covid-19 pada pertengahan Mei, Pyongyang telah mengklaim bebas dari covid-19. Itu sebuah rekor yang diragukan banyak pengamat terkait penularan akut covid-19 dan dan perbatasan negara yang luas dengan Tiongkok.

Rezim rahasia, yang diperintah oleh diktator generasi ketiga, Kim Jong-un, telah menolak bantuan dari luar, termasuk vaksinasi covid-19. Padahal, negara itu mengalami kasus kekurangan gizi dan sistem perawatan kesehatan yang bobrok.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan skeptisisme tentang klaim Korea Utara bahwa wabah itu berkurang. Serta, memperingatkan bahwa kasus yang tidak dilaporkan dapat membuat situasi semakin memburuk.

Baca juga: Korsel: Korut Tembakkan Serangkaian Artileri Selama Akhir Pekan

Pekan lalu, juga dilaporkan wabah penyakit gastrointestinal yang tidak teridentifikasi, diduga kolera atau tipus, terjadi di wilayah barat Korea Utara.

Tim Peters, pendiri organisasi bantuan yang berbasis di Seoul, Helping Hands Korea Seoul, mengatakan kemungkinan Korea Utara meremehkan tingkat krisis yang terjadi.

“Apalagi selain covid-19 yang bisa menjadikan 4,6 juta warga demam secara tiba-tiba, sejak identifikasi kasus covid-19 di Korea Utara pada pertengahan Mei? Pihak berwenang di sana memiliki banyak alasan dan akhirnya kewalahan,” pungkas Peters.(Aljazeera/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya