Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, tidak akan ada pemenang dari invasi Rusia ke Ukraina ketika konflik tersebut memasuki hari ke-100 dan pasukan Moskow menekan lebih dalam ke wilayah Donbas.
"Perang ini tidak dan tidak akan memiliki pemenang. Sebaliknya, kami telah menyaksikan selama 100 hari apa yang hilang: nyawa, rumah, pekerjaan dan prospek," kata Amin Awad, Asisten Sekretaris Jenderal dan Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina, dalam sebuah pernyataan.
Tonggak sejarah itu terjadi ketika Kyiv mengumumkan Moskow sekarang mengendalikan seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea dan sebagian Donbas yang direbut pada 2014.
Invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, membuat pasukan Moskow pertama kali mencoba menyerang Kyiv sebelum melepaskan kendali atas daerah di sekitar ibu kota dan kota kedua Ukraina Kharkiv di timur laut. Namun, mereka telah membuat keuntungan yang stabil di selatan dan timur.
"Perang ini telah mengambil korban yang tidak dapat diterima pada orang-orang dan melanda hampir semua aspek kehidupan sipil," kata Awad.
Baca juga : AS, Korea Selatan, dan Jepang Bertemu untuk Bahas soal Korea Utara
"Hanya dalam waktu tiga bulan, hampir 14 juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka, mayoritas perempuan dan anak-anak," kata pernyataan itu.
PBB mengatakan bekerja untuk membatasi dampak buruk perang terhadap ketahanan pangan dengan berusaha membuka blokir perdagangan gandum dan komoditas yang penting.
Harga sereal melonjak karena penurunan ekspor dari Ukraina, yang mempertajam dampak konflik dan perubahan iklim serta memicu kekhawatiran akan kerusuhan sosial.
"Kami membutuhkan perdamaian. Perang harus berakhir sekarang," bunyi pernyataan PBB tersebut. (AFP/OL-7)
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Presiden Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang impor dari India, karena melakukan perdagangan dengan Rusia.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved