Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wabah Covid-19 Terkendali, Korea Utara Batalkan Lockdown

Nur Aivanni
30/5/2022 11:47
Wabah Covid-19 Terkendali, Korea Utara Batalkan Lockdown
Kendaraan ambulans bergerak di tengah Kota Pyongyang, Korea Utara, Jumat (27/5), bersamaan dengan naiknya kasus covid-19.(KIM Won Jin / AFP)

KOREA Utara menghapus tindakan penguncian atau lockdown pencegahan virus yang telah dilakukan selama lebih dari dua minggu di ibu kotanya, setelah kebijakan yang dilakukan pemimpin Kim Jong Un telah mengendalikan wabah covid-19 pertama di negara itu.

"Rezim Kim telah mencabut sebagian penguncian di Pyongyang dan mengurangi pembatasan di daerah-daerah yang stabil," lapor Kantor Berita Yonhap Korea Selatan pada Senin (30/5) yang mengutip sumber-sumber diplomatik.

Penduduk di Pyongyang diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk pertama kalinya sejak 12 Mei dan bisnis pun perlahan dibuka, menurut laporan NK News pada Minggu (29/5) dari sumber-sumber di negara tersebut.

Korea Utara tidak mengizinkan pekerja luar untuk membantu pandemi atau memverifikasi angkanya untuk krisis kesehatan masyarakat yang dapat membanjiri sistem medis kunonya dan menjadi ancaman bagi rezim Kim.

Baca juga: Korea Utara Sebut Situasi Pandemi Tengah Dikendalikan

Dikatakan NK News, Kim membatalkan tindakan penguncian beberapa jam setelah memimpin pertemuan Politbiro pada hari Minggu.

Media resmi negara itu mengatakan pada hari yang sama situasi pandemi sedang dikendalikan dan membaik di seluruh negeri.

Laporan lain mengatakan kasus harian telah turun sekitar 75% dari puncaknya sebesar 392.920 dua minggu lalu.

Warga, tambah NK News, tetap wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, penggunaan pembersih tangan dan mengikuti instruksi dari petugas tanggap pandemi.

Korea Utara belum menyebut ratusan ribu kasus demam itu sebagai "covid". Itu kemungkinan karena tidak memiliki alat pengujian yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa kasus tersebut disebabkan oleh virus korona.

Kim memobilisasi pasukan untuk mencoba menahan penyebaran apa yang disebut negara sebagai epidemi "berbahaya".

Media pemerintah telah mencoba untuk menggambarkan Kim yang terus maju dengan upaya pengendalian pandemi dan menyalahkan kekurangan pada kader yang tidak mengikuti arahannya.

Sebelumnya, Korea Utara mengatakan bahwa negara tersebut telah lolos dari pandemi. Namun, klaim itu diragukan oleh para pejabat di AS, Jepang dan di tempat lain.

Menurut para analis, Kim mungkin terpaksa mengakui ada masalah ketika penyebaran infeksi di Pyongyang bulan ini menjadi terlalu besar untuk disembunyikan. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya