Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Biden Tuduh Putin Berangus Budaya Ukraina

Cahya Mulyana
28/5/2022 20:05
Biden Tuduh Putin Berangus Budaya Ukraina
Presiden AS Joe Biden(MANDEL NGAN / AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin memusnahkan budaya Ukraina lewat invasi. Upaya itu berdampak negatif bagi Rusia karena mendorong negara di sekitarnya berbondong-bondong masuk NATO.

Pesan itu Biden sampaikan saat memberikan sambutan di hadapan 1.200 taruna yang lulus di Annapolis, Maryland, pada Jumat (27)5). “Dia (Putin) tidak hanya mencoba mengambil alih Ukraina, dia benar-benar mencoba untuk menghapus budaya dan identitas orang-orang Ukraina. Menyerang sekolah, pembibitan, rumah sakit, museum, tanpa tujuan lain selain menghilangkan budaya," katanya.

Biden juga menduh Putin menjegal Finlandia dan negara-negara Eropa yang netral masuk NATO. Pada saat yang bersamaan Rusia menyerang Kota Sievierodonetsk, Ukraina timur.

Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan pasukan Ukraina terpukul serangan Rusia. “Tapi Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang seperti yang diperkirakan para analis,” kata Haidai di Telegram.

Sievierodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk berada si seberang sungai Siverskiy, Donets. “Kami akan memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan diri. Namun mungkin saja agar tidak dikepung kita harus mundur," jelasnya.

Haidai mengatakan 90% bangunan di kota itu rusak. Informasi itu sudah disampaikan kepada Presiden Ukraina.Volodymyr Zelenskiy.

“Ada serangan rudal dan serangan pesawat, semuanya. Kami melindungi tanah kami dengan cara yang diizinkan oleh sumber daya pertahanan kami saat ini. Kami melakukan segalanya untuk menahan mereka," paparnya.

Zelenskyy meminta para pemimpin Eropa untuk membantu mengatasi kekurangan bahan bakar di negaranya. Kondisi itu dipicu oleh serangan udara Rusia yang menghancurkan kilang di Kremenchuk yang mendistribusikan ke depot minyak di seluruh Ukraina.

“Jika penjajah berpikir bahwa Lyman atau Sievierodonetsk akan menjadi milik mereka, mereka salah. Donbas akan tetap milik Ukraina," ujarnya.

Analis percaya bahwa upaya utama Rusia tampaknya masih terfokus ke timur wilayah Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menawarkan penilaian suram tentang pertempuran di timur.

Baca juga: Massa Desak Pemerintah AS Batasi Izin Penggunaan Senjata Api

“Situasi militer di Ukraina timur bahkan lebih buruk daripada yang dikatakan orang dan negara itu (Rusia). Kami membutuhkan senjata berat sekarang untuk memerangi Rusia secara efektif,” kata Dmytro.

Komentarnya muncul ketika AS dan sekutunya mengindikasikan bahwa mereka akan memberi Ukraina senjata yang canggih, termasuk sistem roket multi-peluncuran yang menarik perhatian Kyiv.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan Putin mengeluarkan biaya besar dan banyak nyawa tentaranya untuk kepuasan diri sendiri. “Dia terus membuat kemajuan secara bertahap, lambat, tetapi saya khawatir, kemajuan dan oleh karena itu sangat penting bagi kami untuk terus mendukung militer Ukraina,” katanya.

Pasukan Rusia maju setelah menembus garis pertahanan Ukraina pekan lalu di kota Popasna, selatan Sievierodonetsk. Pasukan darat Rusia kini telah merebut beberapa desa di barat laut Popasna, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Rusia membalas Ukraina yang sempat memukul mundur saat memasuki Kharkiv pada Mei. Tetapi pasukan Ukraina tidak dapat menyerang jalur suplai logistik Rusia ke Donbas.

Pada Jumat, gereja Ortodoks di Kyiv cabang Moskow mengatakan pihaknya memutuskan hubungan dengan Rusia atas invasi ke Ukraina. Mereka mendeklarasikan kemerdekaan dan melawan otoritas spiritual Rusia.

"Kami tidak setuju dengan posisi Patriark Kirill dari Moskow tentang perang," kata pernyataan gereja.

"Dewan mengutuk perang sebagai pelanggaran perintah Tuhan, jangan membunuh dan menyampaikan belasungkawa kepada semua orang yang menderita dalam perang," katanya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya