PENTAGON, Senin (9/5), mengatakan ada indikasi bahwa warga Ukraina dipaksa meninggalkan rumah mereka dan dibawa ke oleh militer Rusia ke wilayah negara tetangga mereka itu.
"Saya tidak bisa mengatakan ada berapa kamp atau bagaimana bentuknya," ujar juru bicara Pentagon John Kirby ketika diminta menjelaskan pernyataan bahwa ada 1,2 juta warga Ukraina yang dibawa ke Rusia dan ditempatkan di sejumlah kamp.
"Namun, kami memiliki indikasi bahwa warga Rusia diculik dan dibawa ke Rusia, lanjutnya.
Baca juga: Serangan Rusia di Sekolah Ukraina Tewaskan 60 Orang
Kirby menyebut aksi Rusia itu tidak bisa diterima dan bukan langkah yang bertanggung jawab.
Deportasi warga Ukraina dari negara mereka dan kemudian dibawa ke kawasan terisolasi yang dikuasai Rusia, ungkap Kirby, merupakan indikasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan pernah menerima dan menghargai kedaulatan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, awal April lalu, enam pekan setelah invansi Moskow, ribuan warga Ukraina telah dibawa ke wilayah Rusia.
Jumlah itu kini telah berlipat ganda menjadi lebih dari 1,19 juta, termasuk 200 ribu anak-anak, menurut anggota ombudsman Ukraina Lyudmyla Denisova.
Meski begitu, Kirby menolak menggunakan istilah pembersihan etnik dengan alasan bukanlah hak Pentagon untuk memutuskan hal tersebut. Meski begitu, Kirby mengatakan ada banyak bukti Rusia telah melakukan kekejian selama invasi ke Ukraina.
"Moskow telah selama 75 hari memperlakukan Ukraina dan warga Ukraina secara brutal. Saat Anda menyangka mereka tidak bisa bertindak lebih keji, mereka membuktikan bahwa Anda salah," pungkasnya. (AFP/OL-1)