Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Makna Terselubung Ancaman Boikot G20 dari Menkeu AS

Theofilus Ifan Sucipto
17/4/2022 19:35
Makna Terselubung Ancaman Boikot G20 dari Menkeu AS
M Farhan(Dok MI)

ANCAMAN Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen untuk memboikot pertemuan G20 bila Indonesia mengundang Rusia, dinilai bukan sikap resmi Presiden AS Joe Biden. Namun, ada makna lain di balik pernyataan tersebut.

“Sebenarnya itu menegaskan bahwa mereka (AS) sedang betul-betul konsisten menjaga sanksi ekonomi, bukan sanksi yang basa-basi,” kata anggota Komisi 1 DPR M Farhan dalam Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ancam Boikot G20, Amerika Intervensi Kedaulatan Presidensi Indonesia’ secara virtual, Minggu (1/74)

Menurut Farhan, Biden masih bisa berkompromi ihwal kehadiran Rusia. Hal itu terlihat dari permintaan Biden agar Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diundang ke G20 tahun ini.

“Tapi Biden juga bilang kalau presiden Indonesia keberatan, paling tidak Ukraina diundang juga,” ujar politikus Partai NasDem itu.

Farhan meminta pemerintah Indonesia berhati-hati merespons ancaman Yellen. Dia mengusulkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi segera berkomunikasi dengan negara lain seperti Menlu Brasil dan Tiongkok.

“Kita mengharapkan menteri-menteri yang menjadi couterpart dari Yellen memberi positioning,” papar dia.

Farhan menyebut komunikasi itu bukan untuk memojokkan satu pihak ihwal kehadiran Rusia di G20. Melainkan mendorong transparansi ihwal sikap seluruh negara.

“Kesalahan terbesar diplomasi adalah memojokkan untuk memilih pro atau kontra. Tapi diplomasi modern mengajak orang agar kita bikin posisi bersama,” tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum ekonomi utama G20. Dia juga mengancam bahwa Amerika Serikat akan memboikot sejumlah pertemuan G20 jika pejabat Rusia muncul. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya