AMERIKA Serikat mengatakan pada Jumat (15/4) bahwa pihaknya sangat prihatin setelah lebih dari 150 orang terluka dalam bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Jerusalem.
Bentrokan itu terjadi setelah tiga minggu kekerasan mematikan di Israel dan Tepi Barat yang dijajah. Ini terjadi ketika perayaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen tumpang tindih dengan bulan suci Ramadan.
"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri (dan) menghindari tindakan provokatif dan retorika," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam suatu pernyataan.
"Kami mendesak pejabat Palestina dan Israel untuk bekerja sama menurunkan ketegangan dan memastikan keselamatan semua orang."
Baca juga: Kompleks Al-Aqsa sebagai Situs Suci Titik Api Palestina-Israel
Polisi Israel mengatakan puluhan pria bertopeng berbaris ke Al-Aqsa menyalakan kembang api sebelum orang banyak melemparkan batu ke arah Tembok Barat yang dianggap sebagai situs paling suci tempat orang Yahudi dapat berdoa.
Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga Islam. Orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount merujuk pada dua kuil yang dikatakan berdiri di sana pada zaman kuno. (AFP/OL-14)