Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
RAJA Yordania Abdullah II menyambut para pemimpin dari Mesir, Irak, dan Uni Emirat Arab pada Jumat (26/3) untuk pembicaraan konsultasi. Menurut televisi pemerintah, pertemuan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi di kota pelabuhan Laut Merah Aqaba merupakan konsultasi.
Seorang sumber resmi yang meminta anonimitas mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan konsultatif persaudaraan itu membahas perkembangan internasional dan regional baru-baru ini. Sumber itu tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pernyataan dari pengadilan kerajaan mengatakan orang lain yang hadir termasuk Putra Mahkota Yordania Hussein dan Menteri Negara Saudi Pangeran Turki bin Mohammad bin Fahd bin Abdulaziz. Pertemuan itu terjadi hanya sehari sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan melakukan perjalanan ke Israel, Tepi Barat, Maroko, dan Aljazair untuk membahas perang Ukraina, hubungan Israel-Palestina, dan Iran.
Israel mengatakan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak bersejarah mulai Minggu (27/3) dengan para diplomat top dari Amerika Serikat dan tiga negara Arab yang telah menormalkan hubungan yakni UEA, Bahrain, dan Maroko.
Awal pekan ini, Mesir menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Israel dan UEA untuk pembicaraan tiga arah yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika invasi Rusia ke Ukraina mengguncang pasar energi dan makanan serta negara-negara besar beringsut menuju kesepakatan nuklir Iran yang dihidupkan kembali. KTT diadakan di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh antara Sisi, putra mahkota Abu Dhabi, dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Baca juga: Pakar PBB Kecam Dunia Biarkan Israel Terapkan Sistem Apartheid
Analis Oraib al-Rantawi, kepala Pusat Studi Politik Al-Quds, mengatakan sebagian besar pihak dalam pertemuan Jumat di Yordania ialah sekutu bersejarah dan teman Washington tetapi terkait dengan Moskow melalui ikatan dan kepentingan yang dalam. (AFP/OL-14)
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel berniat mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza.
Donald Trump membahas rencana peningkatan peran AS dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan bahwa ia tidak akan menghalangi rencana Israel untuk menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, Palestina.
OTORITAS dalam negeri Jalur Gaza, Palestina, mendesak dihentikan penerjunan bantuan kemanusiaan via udara karena justru dapat memperburuk situasi dan menimbulkan korban jiwa baru.
Pezeshkian menekankan kembali dukungan Iran yang teguh terhadap perjuangan Palestina dan mendesak negara-negara muslim lainnya untuk mengambil sikap yang lebih tegas.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved