Rusia Hancurkan Depot Senjata Ukraina Pakai Rudal Hipersonik

Nur Aivanni
20/3/2022 11:42

MOSKOW mengklaim telah menyerang depot senjata Ukraina dengan rudal hipersonik. Serangan itu, tidak jauh dari perbatasan Rumania barat negara itu, terjadi ketika Rusia mengatakan pasukannya telah menembus pertahanan Ukraina untuk memasuki Kota Mariupol yang terkepung.

Klaim Rusia yang telah melepaskan rudal hipersonik Kinzhal barunya itu akan menandai eskalasi baru yang dramatis dari serangannya untuk memaksa Ukraina meninggalkan harapan akan hubungan yang lebih dekat dengan Barat.

Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Fasilitas Aramco di Saudi

Juru bicara angkatan udara Ukraina Yuri Ignat mengatakan kepada AFP bahwa gudang senjata di desa Deliatyn memang telah terkena tetapi pihaknya tidak memiliki informasi tentang jenis rudal tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang meluncurkan rudal Kinzhal pada 2018, menyebutnya sebagai "senjata ideal" yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, sehingga sangat sulit untuk dicegat oleh pertahanan rudal.

Dengan invasi di minggu keempat, Pemimpin Kyiv Volodymyr Zelensky mendesak untuk pembicaraan yang berarti untuk menghentikan pertempuran yang telah memaksa setidaknya 3,3 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka.

"Ini adalah waktunya untuk bertemu, berbicara, waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina," katanya. "Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga beberapa generasi tidak akan pulih," tambahnya.

Tetapi seperti dalam negosiasi sebelumnya, tampaknya hanya ada sedikit kemajuan untuk mencapai gencatan senjata.

Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Serukan Perdamaian di Ukraina

Rusia melakukan serangan udara pada Sabtu di Kota Mykolaiv, kata Vitaly Kim, kepala pemerintahan regional, sehari setelah serangan mematikan di barak militer di sana.

Kurang dari 100 kilometer ke arah tenggara, Ukraina mengklaim bahwa seorang jenderal Rusia telah tewas oleh serangan di sebuah lapangan terbang di luar Kherson, tepat di utara Krimea. Ukraina mengatakan dia adalah perwira tinggi kelima yang terbunuh sejak invasi dimulai pada 24 Februari. (AFP/Nur/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya