Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rusia Balas Sanksi dengan Melarang Masuk Pejabat Penting AS

Cahya Mulyana
16/3/2022 14:42
Rusia Balas Sanksi dengan Melarang Masuk Pejabat Penting AS
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, masuk jajaran yang terkena sanksi dilarang masuk ke negara Rusia.(Kevin Dietsch/Getty Images/AFP)

RUSIA membalas sanksi yang telah dijatuhkan Amerika Serikat (AS) menyusul invasi ke Ukraina. Presiden AS Joe Biden dimasukan dalam daftar larangan masuk ke Rusia bersama pejabat teras lainnya.

Selain Biden, terdapat nama 12 nama lainnya yang dikenakan sanksi serupa di antaranya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Kepala CIA William Burns, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan hingga mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

Meksipun demikian, Rusia mengaku dapat mengeluarkan seluruhnya dari daftar tersebut jika pihak AS melunakan sanksinya.

Respons ini menyusul sanksi yang dijatuhkan Washington dengan dalih Moskow telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di terhadap sejumlah orang seperti seorang advokat Oyub Titiev.

Pada 2018, Oyub Titiev, Kepala Pusat ham Memorial di Chechnya ditahan dan dituduh memiliki obat-obatan terlarang. Padahal Titiev menilai justru polisi yang telah menyimpan obat-obatan padanya dalam penggeledahan dan dia pun dijatuhi hukuman empat tahun.

Baca juga: Rusia Sebut Mundur dari Dewan Eropa

Selain Titiev, terdapat nama lain yang disebut AS merupakan korban pelanggaran HAM berat Rusia.

Ia adalah Magnitsky, seorang pengacara yang ditangkap pada tahun 2008 setelah menuduh pejabat Rusia terlibat dalam penipuan pajak skala besar. Magnitsky meninggal di penjara Moskow pada 2009 setelah mengaku kerap dianiaya.

“Amerika Serikat akan terus memaksakan konsekuensi nyata dan signifikan bagi mereka yang terlibat dalam korupsi atau terkait dengan pelanggaran berat hak asasi manusia,” kata kepala Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS, Andrea Gacki.

“Kami mengutuk serangan Rusia terhadap koridor kemanusiaan di Ukraina dan menyerukan Rusia untuk menghentikan perang brutal dan tak beralasan melawan Ukraina.” (Straits Times/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya