AFGHANISTAN dan Myanmar akan memilih resolusi Majelis Umum PBB yang mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina, menurut para diplomat.
Afghanistan - yang diperintah oleh Taliban - dan Myanmar, yang dijalankan oleh junta militer, diwakili di PBB oleh para duta besar yang ditunjuk oleh pemerintah negara yang sebelumnya dipilih secara demokratis yang digulingkan tahun lalu.
Taliban dan penguasa militer Myanmar telah menunjuk duta besar PBB mereka sendiri tetapi mereka belum diakui oleh badan dunia itu.
Resolusi tersebut dipimpin oleh negara-negara Eropa yang berkoordinasi dengan Ukraina.
Afghanistan dan Myanmar adalah sponsor bersama, menurut daftar pembicara awal yang dilihat oleh AFP, yang menunjukkan kedua negara berniat untuk mendukung resolusi pekan ini daripada memilih menentang atau abstain.
Resolusi Majelis Umum tidak mengikat, tidak seperti yang disetujui oleh Dewan Keamanan, tetapi suara yang mendukung akan menyoroti isolasi Rusia di panggung dunia.
Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Perumahan dan Menara TV di Ukraina
Hampir 100 dari 193 negara di PBB telah ikut mensponsori resolusi tersebut, yang dipicu oleh Rusia yang menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi serupa di Dewan Keamanan pekan lalu.
Moskow tidak akan dapat mengandalkan dukungan dari sekutunya Venezuela selama pertemuan itu, ketika hak suara negara Amerika Selatan itu telah ditangguhkan selama beberapa tahun karena utang kepada PBB yang saat ini melebihi $40 juta.
Resolusi itu, yang diperoleh AFP, mengutuk keputusan Rusia untuk meningkatkan kesiapan kekuatan nuklirnya.
Resolusi itu juga menyerukan penarikan segera pasukan Rusia dari Ukraina dan menegaskan kembali kedaulatan Ukraina.
Dua pertiga dari anggota harus memberikan suara untuk menyetujui mosi tersebut. (AFP/Nur/OL-09)