Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS Tuding Rusia Berbohong Terkait Penarikan Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Atikah Ishmah Winahyu
17/2/2022 15:52
AS Tuding Rusia Berbohong Terkait Penarikan Pasukan dari Perbatasan Ukraina
Pasukan militer AS turun dari pesawat kargo C-17 Globemaster di Bandara Rzeszow-Jasionka, Polandia, Rabu (16/2).(Wojtek RADWANSKI / AFP)

AMERIKA Serikat (AS) tidak mempercayai klaim Rusia bahwa mereka telah menarik pasukan dari perbatasan Ukraina. AS justru mencurigai Moskow telah meningkatkan kehadiran sebanyak 7.000 tentara.

"Jadi kemarin, pemerintah Rusia mengatakan sedang menarik pasukan dari perbatasan dengan Ukraina. Tapi kami sekarang tahu itu palsu," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada Rabu (16/2) kepada wartawan tanpa memberikan rincian atau bukti.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pemerintahan Biden mengonfirmasi bahwa Rusia telah meningkatkan kehadiran pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina sebanyak 7.000 tentara dengan banyak dari mereka tiba baru-baru ini pada hari Rabu (16/2).

Baca juga: Biden: Masih ada Potensi Invasi di Ukraina Meski Rusia Klaim Telah Tarik Tentara

Pejabat senior administrasi juga mengatakan Rusia secara terbuka mengklaim terlibat dalam diplomasi dan membuat klaim de-eskalasi, sementara secara pribadi memobilisasi untuk perang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu (16/2) bahwa pasukannya mundur setelah latihan di dekat Ukraina dan menerbitkan video yang menunjukkan pasukan meninggalkan semenanjung Krimea.

Namun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Rabu bahwa unit kritis bergerak menuju perbatasan.

Pada hari Selasa (15/2), Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat memperkirakan bahwa 150.000 tentara Rusia telah mengepung Ukraina, meningkat dari perkiraan sebelumnya sekitar 100.000 orang.

Pejabat senior administrasi mengatakan Amerika Serikat terus menerima informasi yang menunjukkan Rusia dapat meluncurkan dalih palsu setiap saat untuk membenarkan invasi ke Ukraina.

Pejabat itu menunjuk pada peningkatan klaim palsu dan disinformasi online oleh Rusia dalam beberapa hari terakhir. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya