Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEMENTERIAN Luar Negeri memastikan 145 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Ukraina dalam kondisi aman. Selain itu, situasi di Ukraina saat ini juga relatif aman dan normal.
“KBRI Kyiv selalu melakukan proses pendataan, update, dan pemutakhiran data WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha dalam press briefing pada Kamis (10/2).
“Berdasarkan data terakhir yang dicatat oleh KBRI Kyiv, 145 warga negara kita yang tinggal di wilayah Ukraina, mayoritas tinggal di Kyiv dan Odesa, dan kemudian menyebar di beberapa daerah yang lain, Kondisi mereka saat ini dalam keadaan sehat aman dan juga tenang,” imbuhnya.
Lebih lanjut Judha menjelaskan, KBRI Kyiv telah membangun komunikasi melalui WhatsApp Group dengan seluruh WNI dan selalu menyampaikan informasi terakhir terkait dengan situasi yang ada. Kementerian Luar Negeri juga bekerja sama dengan KBRI Kyiv, KBRI Warsawa, dan KBRI Moskow, serta kementerian/lembaga terkait di dalam negeri dalam membangun rencana kontingensi untuk mengantisipasi jika terjadi ekskalasi situasi.
Baca juga : Pemantau PBB Dihapus, Kematian Warga Sipil Yaman Berlipat Ganda
“Rencana kontingensi ini adalah SOP standar yang wajib dimiliki oleh semua perwakilan. Tadi kami tekankan, kondisi saat ini masih normal dan aman, namun kami juga harus membangun rencana kontingensi untuk mengantisipasi berbagi macam situasi yang mungkin terjadi,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Luar Negeri juga mengungkapkan keprihatinannya atas perkembangan situasi di perbatasan Ukraina dan Rusia. Seperti diketahui, Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina. Meski negara tersebut membantah berencana untuk menyerang, namun negara Barat khawatir Rusia akan mencaplok Ukraina.
“Indonesia meminta semua pihak dapat menahan diri dan memberikan kesempatan bagi dialog dan diplomasi untuk bekerja, karena dalam situasi sulit saat ini semua negara bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan perdamaian,” ujar Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama.
“Energi dunia saat ini harus diarahkan untuk mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi dunia,” tandasnya. (OL-7)
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan peningkatan belanja pertahanan oleh NATO bukanlah ancaman bagi negaranya.
KOMISI Eropa memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas aneksasi ilegal wilayah Krimea dan kota Sevastopol hingga 23 Juni 2026.
Ukraina dan Rusia menyelesaikan tahap akhir dari kesepakatan pertukaran jenazah prajurit yang gugur dalam perang.
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, mengatakan dua orang tewas dan 28 lainnya terluka saat Rusia menyerang Kharkiv, Ukraina.
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved