Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

AS Minta DK PBB untuk Bertemu Bahas Rusia dan Ukraina

Atikah Ishmah Winahyu
28/1/2022 13:47
AS Minta DK PBB untuk Bertemu Bahas Rusia dan Ukraina
Aksi demonstrasi menentang peperangan Rusia ke Ukraina(AFP/NICHOLAS KAMM)

AMERIKA Serikat meminta agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu secara terbuka untuk membahas perilaku mengancam Rusia terhadap Ukraina dan penambahan pasukannya di perbatasan Ukraina dan di Belarus pada Senin (31/1).

Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina, namun menyangkal berencana untuk menyerang.

Beberapa putaran pembicaraan telah berlangsung tanpa terobosan tetapi baik aliansi militer NATO yang dipimpin AS maupun Rusia tetap membuka pintu untuk dialog lebih lanjut.

"Rusia terlibat dalam tindakan destabilisasi lainnya yang ditujukan ke Ukraina, yang merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional dan Piagam PBB," kata duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam sebuah pernyataan.

"Ini bukan momen untuk menunggu dan melihat. Perhatian penuh dewan diperlukan sekarang dan kami berharap diskusi langsung dan terarah pada hari Senin," imbuhnya.

Baca juga: AS Optimistis Nord Stream 2 tidak akan Beroperasi Jika Rusia Menginvasi Ukraina

Setiap anggota Dewan Keamanan dapat meminta pemungutan suara prosedural untuk memblokir pertemuan tersebut.

Minimal sembilan suara diperlukan untuk memenangkan pemungutan suara seperti itu dan Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis tidak dapat menggunakan hak veto mereka.

Para diplomat PBB mengatakan setiap upaya untuk menghentikan pertemuan pada hari Senin kemungkinan akan dikalahkan.

Dewan Keamanan PBB telah bertemu puluhan kali mengenai krisis di Ukraina sejak Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Dewan Keamanan tidak dapat mengambil tindakan apa pun karena Rusia adalah salah satu dari lima hak veto dewan tersebut.

“Saat kami melanjutkan upaya diplomasi tanpa henti untuk mengurangi ketegangan dalam menghadapi ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan Eropa dan global ini, Dewan Keamanan PBB adalah tempat penting untuk diplomasi,” kata Thomas-Greenfield.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik