Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
LIMA anggota keluarga Palestina yang ditangkap setelah polisi Israel menghancurkan rumah mereka di Jerusalem timur telah dibebaskan. Ini dikatakan pengacara mereka kepada AFP, Kamis (20/1).
Penangkapan beberapa anggota keluarga Salhiya terjadi saat mereka diusir dari rumah mereka di lingkungan sensitif Sheikh Jarrah oleh otoritas Israel sebelum fajar pada Rabu (19/1). Walid Abu Tayeh, pengacara keluarga, membenarkan pembebasan lima orang yang ditahan sejak Rabu, termasuk Mahmud Salhiya dan putra-putranya.
Polisi menuduh beberapa anggota keluarga Salhiya melanggar perintah pengadilan dan mengganggu publik. Abu Tayeh mengatakan pembebasan lima orang pada Kamis itu tergantung pada pembayaran denda 1.000 shekel Israel (US$320). Mereka dilarang memasuki Sheikh Jarrah selama satu bulan.
Penggusuran yang melanda keluarga Palestina lain dari Sheikh Jarrah pada Mei tahun lalu sebagian memicu perang 11 hari antara Israel dan faksi-faksi bersenjata Palestina di Gaza. Dalam kasus-kasus itu, orang-orang Palestina mempertaruhkan harus menyerahkan sebidang tanah kepada pemukim Yahudi yang telah mengajukan klaim hukum atas tanah itu.
Baca juga: Prancis, Jerman, Italia, Spanyol Desak Israel Setop Pemukiman Ilegal
Namun pihak berwenang Jerusalem telah menekankan penggusuran keluarga Salhiya merupakan kasus berbeda. Kota tersebut bermaksud membangun sekolah kebutuhan khusus di tanah tersebut yang menguntungkan penduduk Arab di Jerusalem timur.
Kota tersebut mengatakan telah membeli tanah dari pemilik Arab sebelumnya dan bahwa keluarga Salhiya telah tinggal di sana secara ilegal selama bertahun-tahun, tetapi gagal menyetujui kompromi atas perintah penggusuran yang pertama kali dikeluarkan pada 2017. Israel merebut Jerusalem timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional. (AFP/OL-14)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
DI tengah serangan udara, pengungsian, dan kelaparan, kelangkaan air yang belum pernah terjadi menambah penderitaan penduduk Jalur Gaza, Palestina.
PEMIMPIN otoritas Israel Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan jalur militer untuk membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved