Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEORANG tahanan Palestina yang menolak makanan selama berbulan-bulan mengakhiri mogok makannya pada Selasa (4/1). Ini dilakukannya setelah Israel berkomitmen untuk membebaskannya.
Hisham Abu Hawash, seorang anggota gerakan militan Jihad Islam berusia 40 tahun, mulai menolak makanan pada Agustus untuk memprotes Israel yang menahannya tanpa tuduhan atau pengadilan. Ayah lima anak dari Dura, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel, itu ditahan di bawah penahanan administratif.
Praktik itu menangkap tersangka untuk jangka waktu enam bulan yang dapat diperpanjang tanpa mengizinkan mereka untuk melihat tuduhan atau bukti. Berdasarkan kesepakatan yang diajukan kepada Abu Hawash, penahanannya tidak akan diperpanjang melebihi 26 Februari sebagai imbalan atas berakhirnya puasanya.
Pengacaranya, Jawad Boulos, mengatakan Abu Hawash menerima kesepakatan itu. "Dia setuju dan mengakhiri mogok makan 10 menit yang lalu. Dia minum teh dan semua baik-baik saja," kata Boulos kepada AFP, Selasa malam.
Komite Palang Merah Internasional, yang tim medisnya mengunjungi Abu Hawash pada akhir pekan, mengatakan dia dalam kondisi kritis setelah berpuasa selama 140 hari. Lembaga itu memperingatkan konsekuensi kesehatan yang berpotensi tidak dapat diubah dan kemungkinan hilangnya nyawa secara tragis.
Seorang sumber keamanan Israel mencatat 26 Februari akan menjadi akhir dari masa penahanan enam bulannya saat ini. Itu berarti hukuman tidak dipersingkat, tetapi pada saat yang sama, kesepakatan itu berarti Israel tidak akan memperbaruinya.
Kesepakatan itu muncul setelah kampanye yang mendapat dukungan dari Palestina, mulai dari Fatah yang menguasai Tepi Barat hingga faksi-faksi militan di Gaza yang mengancam akan membalas dendam kepada Israel jika Abu Hawash meninggal. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pemerintah mengikuti kasus tersebut dan bertindak atas nama Abu Hawash.
Hamas, gerakan Islam militan yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan masalah ini merupakan 'garis merah' bagi Palestina. Jihad Islam, kelompok militan terbesar kedua di Gaza, mengatakan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas memburuknya kesehatan Abu Hawash dan mengancam akan membalas dendam jika dia meninggal. Demonstrasi untuk mendukungnya diadakan dalam beberapa hari terakhir di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca juga: Dukungan untuk Tahanan Palestina yang Kritis akibat Mogok Makan
Seorang sumber keamanan Israel menggambarkan Abu Hawash sebagai seorang operator Jihad Islam yang ditangkap karena terlibat dalam aktivitas teror. Israel mengatakan protokol mencegah kejahatan sambil pihak berwenang terus mengumpulkan bukti, meskipun Palestina mengatakan itu menyangkal hak-hak mereka. (AFP/OL-14)
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
CALON wali kota New York City, AS, dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dicecar lebih dari 100 eksekutif dalam acara yang digelar Partnership for New York City.
SEORANG profesor terkemuka dalam studi Holocaust dan genosida menyebut perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sebagai kasus genosida yang tak terelakkan.
OTORITAS Israel mencabut kewenangan administratif Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim.
PARA menteri luar negeri Uni Eropa pada hari ini WIB akan membahas sejumlah opsi tindakan terhadap Israel terkait perang di Jalur Gaza, Palestina.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia Zahir Yahya mengatakan dukungan untuk Palestina merupakan amanat moral dan spiritual bersama.
PBB kembali mendesak pencabutan blokade yang diberlakukan Israel atas wilayah Gaza dan menekankan pentingnya akses untuk pengiriman bantuan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
SEDIKITNYA 18 warga Gaza, Palestina, tewas dalam 24 jam terakhir, yang membuat total korban jiwa akibat krisis kelaparan di wilayah tersebut menjadi 86 orang sejak Maret 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved