Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tahanan Palestina Akhiri Mogok Makan setelah Israel Janji Membebaskannya

Mediaindonesia.com
05/1/2022 20:36
Tahanan Palestina Akhiri Mogok Makan setelah Israel Janji Membebaskannya
Seorang seniman Palestina menggambar lukisan dinding Hisham Abu Hawash, seorang tahanan Palestina, Kota Gaza, Rabu (5/1).(AFP/Mohammed Abed.)

SEORANG tahanan Palestina yang menolak makanan selama berbulan-bulan mengakhiri mogok makannya pada Selasa (4/1). Ini dilakukannya setelah Israel berkomitmen untuk membebaskannya.

Hisham Abu Hawash, seorang anggota gerakan militan Jihad Islam berusia 40 tahun, mulai menolak makanan pada Agustus untuk memprotes Israel yang menahannya tanpa tuduhan atau pengadilan. Ayah lima anak dari Dura, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel, itu ditahan di bawah penahanan administratif. 

Praktik itu menangkap tersangka untuk jangka waktu enam bulan yang dapat diperpanjang tanpa mengizinkan mereka untuk melihat tuduhan atau bukti. Berdasarkan kesepakatan yang diajukan kepada Abu Hawash, penahanannya tidak akan diperpanjang melebihi 26 Februari sebagai imbalan atas berakhirnya puasanya.

Pengacaranya, Jawad Boulos, mengatakan Abu Hawash menerima kesepakatan itu. "Dia setuju dan mengakhiri mogok makan 10 menit yang lalu. Dia minum teh dan semua baik-baik saja," kata Boulos kepada AFP, Selasa malam.

Komite Palang Merah Internasional, yang tim medisnya mengunjungi Abu Hawash pada akhir pekan, mengatakan dia dalam kondisi kritis setelah berpuasa selama 140 hari. Lembaga itu memperingatkan konsekuensi kesehatan yang berpotensi tidak dapat diubah dan kemungkinan hilangnya nyawa secara tragis.

Seorang sumber keamanan Israel mencatat 26 Februari akan menjadi akhir dari masa penahanan enam bulannya saat ini. Itu berarti hukuman tidak dipersingkat, tetapi pada saat yang sama, kesepakatan itu berarti Israel tidak akan memperbaruinya.

Kesepakatan itu muncul setelah kampanye yang mendapat dukungan dari Palestina, mulai dari Fatah yang menguasai Tepi Barat hingga faksi-faksi militan di Gaza yang mengancam akan membalas dendam kepada Israel jika Abu Hawash meninggal. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pemerintah mengikuti kasus tersebut dan bertindak atas nama Abu Hawash.

Hamas, gerakan Islam militan yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan masalah ini merupakan 'garis merah' bagi Palestina. Jihad Islam, kelompok militan terbesar kedua di Gaza, mengatakan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas memburuknya kesehatan Abu Hawash dan mengancam akan membalas dendam jika dia meninggal. Demonstrasi untuk mendukungnya diadakan dalam beberapa hari terakhir di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Baca juga: Dukungan untuk Tahanan Palestina yang Kritis akibat Mogok Makan

Seorang sumber keamanan Israel menggambarkan Abu Hawash sebagai seorang operator Jihad Islam yang ditangkap karena terlibat dalam aktivitas teror. Israel mengatakan protokol mencegah kejahatan sambil pihak berwenang terus mengumpulkan bukti, meskipun Palestina mengatakan itu menyangkal hak-hak mereka. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya