Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEORANG tahanan Palestina yang menolak makanan selama berbulan-bulan mengakhiri mogok makannya pada Selasa (4/1). Ini dilakukannya setelah Israel berkomitmen untuk membebaskannya.
Hisham Abu Hawash, seorang anggota gerakan militan Jihad Islam berusia 40 tahun, mulai menolak makanan pada Agustus untuk memprotes Israel yang menahannya tanpa tuduhan atau pengadilan. Ayah lima anak dari Dura, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel, itu ditahan di bawah penahanan administratif.
Praktik itu menangkap tersangka untuk jangka waktu enam bulan yang dapat diperpanjang tanpa mengizinkan mereka untuk melihat tuduhan atau bukti. Berdasarkan kesepakatan yang diajukan kepada Abu Hawash, penahanannya tidak akan diperpanjang melebihi 26 Februari sebagai imbalan atas berakhirnya puasanya.
Pengacaranya, Jawad Boulos, mengatakan Abu Hawash menerima kesepakatan itu. "Dia setuju dan mengakhiri mogok makan 10 menit yang lalu. Dia minum teh dan semua baik-baik saja," kata Boulos kepada AFP, Selasa malam.
Komite Palang Merah Internasional, yang tim medisnya mengunjungi Abu Hawash pada akhir pekan, mengatakan dia dalam kondisi kritis setelah berpuasa selama 140 hari. Lembaga itu memperingatkan konsekuensi kesehatan yang berpotensi tidak dapat diubah dan kemungkinan hilangnya nyawa secara tragis.
Seorang sumber keamanan Israel mencatat 26 Februari akan menjadi akhir dari masa penahanan enam bulannya saat ini. Itu berarti hukuman tidak dipersingkat, tetapi pada saat yang sama, kesepakatan itu berarti Israel tidak akan memperbaruinya.
Kesepakatan itu muncul setelah kampanye yang mendapat dukungan dari Palestina, mulai dari Fatah yang menguasai Tepi Barat hingga faksi-faksi militan di Gaza yang mengancam akan membalas dendam kepada Israel jika Abu Hawash meninggal. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pemerintah mengikuti kasus tersebut dan bertindak atas nama Abu Hawash.
Hamas, gerakan Islam militan yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan masalah ini merupakan 'garis merah' bagi Palestina. Jihad Islam, kelompok militan terbesar kedua di Gaza, mengatakan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas memburuknya kesehatan Abu Hawash dan mengancam akan membalas dendam jika dia meninggal. Demonstrasi untuk mendukungnya diadakan dalam beberapa hari terakhir di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca juga: Dukungan untuk Tahanan Palestina yang Kritis akibat Mogok Makan
Seorang sumber keamanan Israel menggambarkan Abu Hawash sebagai seorang operator Jihad Islam yang ditangkap karena terlibat dalam aktivitas teror. Israel mengatakan protokol mencegah kejahatan sambil pihak berwenang terus mengumpulkan bukti, meskipun Palestina mengatakan itu menyangkal hak-hak mereka. (AFP/OL-14)
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menetralisasi seorang pria bersenjata yang disebut berusaha menyerang tentara Israel dengan pisau dan mencoba merampas senjata mereka.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
KORPS Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan serangan ke Israel yang merupakan gelombang ke-12 dari Operation True Promise 3 pada Rabu (18/6) malam waktu setempat.
KONFLIK antara Israel dan Iran terus memanas memasuki pekan kedua dengan kedua kubu kembali saling melancarkan serangan pada Jumat (20/6). Ketegangan ini menandai eskalasi serius.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
PEJABAT senior Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaei, menyatakan seluruh bahan nuklir yang diperkaya oleh Teheran telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang aman.
Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi dalam rencana evakuasi WNI di Iran termasuk cara lewat jalur darat menuju Baku, Azerbaijan. Evakuasi tahap pertama akan dimulai hari ini,
PARA menteri luar negeri Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat (20/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved