Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dukungan untuk Tahanan Palestina yang Kritis akibat Mogok Makan

Mediaindonesia.com
02/1/2022 21:04
Dukungan untuk Tahanan Palestina yang Kritis akibat Mogok Makan
Warga Palestina merayakan malam Tahun Baru di Unknown Soldier Square, Kota Gaza.(AFP/Mohammed Abed.)

SEORANG tahanan Palestina masuk di rumah sakit setelah mogok makan yang ekstensif hampir mati pada Minggu (2/1). Ini memicu kekhawatiran internasional dan tuntutan Palestina agar Israel membebaskannya dari tahanan tanpa tuduhan.

Hisham Abu Hawash, seorang anggota gerakan militan Jihad Islam berusia 40 tahun, mulai menolak makanan pada Agustus untuk memprotes Israel menahannya tanpa tuduhan atau pengadilan. Ayah lima anak yang berasal dari Dura, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel, ditahan dalam penahanan administratif. Ini praktik penangkapan tersangka untuk jangka waktu enam bulan yang dapat diperpanjang tanpa mengizinkan mereka untuk melihat tuduhan atau bukti terhadap mereka.

"Kondisinya sulit dan kompleks," kata Liad Aviel, juru bicara Pusat Medis Shamir di Israel tengah tempat Abu Hawash ditahan, kepada AFP. Komite Palang Merah Internasional mengatakan tim medis yang mengunjungi Abu Hawash telah menemukannya dalam kondisi kritis yang membutuhkan pemantauan klinis ahli.

Menurut ICRC, Abu Hawash telah menolak makanan selama sekitar 140 hari. Ini mengeluarkan pernyataan peringatan tentang konsekuensi kesehatan yang berpotensi tidak dapat diubah dan kemungkinan hilangnya nyawa secara tragis.

Istrinya, Aisha Hrebat, mengatakan kepada AFP pada Minggu bahwa suaminya berada dalam situasi sangat berbahaya. "Sejak kemarin dia tidak dapat berbicara sama sekali dan tidak tahu yang terjadi di sekitarnya," ujarnya.

"Bahkan setelah dia mengakhiri pemogokan, dia akan menghadapi masalah yang sulit," katanya. Pengacara mereka mengajukan banding terhadap penahanannya ke pengadilan tertinggi Israel.

Seorang sumber keamanan Israel menggambarkan Abu Hawash sebagai seorang operator Jihad Islam yang ditangkap karena terlibat dalam aktivitas teror. Israel mengatakan protokol mencegah kejahatan sementara pihak berwenang terus mengumpulkan bukti, meskipun Palestina mengatakan itu menyangkal hak-hak mereka.

"Cara Israel menggunakan penahanan administratif merupakan sewenang-wenang," kata Shawan Jabarin, kepala kelompok hak asasi Al-Haq yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat. Dia mengatakan Abu Hawash ialah salah satu dari sekitar 550 warga Palestina yang ditahan oleh Israel dalam penahanan administratif.

Nasib Abu Hawash telah memicu dukungan Palestina. Menteri urusan sipil Palestina Hussein al-Sheikh meminta Israel melalui Twitter untuk segera membebaskan Abu Hawash. Seruannya digemakan oleh pengunjuk rasa yang berkumpul selama akhir pekan di Ramallah.

Baca juga: Ancaman Inggris jika Israel Berani Caplok Tepi Barat Palestina

Pada rapat umum di Gaza, seorang pejabat gerakan Islam Hamas yang menguasai daerah kantong itu, Ismail Radwan, mengatakan Israel harus memahami bahwa para tahanan merupakan batas bagi orang-orang Palestina.

Jihad Islam, kelompok militan terbesar kedua di Gaza, mengatakan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas memburuknya kesehatan Abu Hawash. Pihaknya mengancam akan membalas dendam jika dia meninggal. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya