Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUTA Besar Inggris untuk Amerika Serikat memperingatkan pemerintahan Trump pada Juni 2020. Peringatannya, jika Israel melanjutkan rencana untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat, London akan secara resmi mengakui Negara Palestina.
Peristiwa itu diungkapkan dalam buku yang baru diterbitkan seperti dilansir The Times of Israel, Sabtu (1/1). Pesan itu disampaikan oleh Karen Pierce dalam pertemuan yang dia selenggarakan dengan utusan perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Avi Berkowitz, dan utusan khusus Iran, Brian Hook, pada 12 Juni 2020. Jurnalis Israel, Barak Ravid, menulis dalam bukunya yang berjudul Trump's Peace.
Berkowitz dan Hook dikirim untuk bertemu dengan Pierce oleh penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner. Sementara pemerintahan Trump dibanjiri oleh seruan dari para pemimpin dunia yang memperingatkan AS agar tidak mengizinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melanjutkan rencana untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat pada 1 Juli 2020, tanggapan dari Inggrislah yang melangkah lebih jauh dan paling mengejutkan bagi orang Amerika, klaim buku itu.
Ravid berspekulasi bahwa Inggris yang mengakui Palestina kemungkinan membuat negara-negara lain di Eropa seperti Prancis dan Spanyol melakukan hal yang sama. Ini bisa menjadi efek domino legitimasi bagi Otoritas Palestina yang telah lama ditakuti Israel.
Baca juga: Israel Serang Gaza setelah Roket Palestina Meledak di Daerahnya
Netanyahu mengumumkan rencananya untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat pada awal 2020. Ini dilakukan seolah-olah di bawah naungan rencana perdamaian Trump. Namun Ravid melaporkan bahwa sejatinya pemerintah Trump lengah oleh langkah itu dan sangat menentangnya.
Buku itu menunjukkan bahwa sementara Kushner tidak mendukung langkah pencaplokan, perasaan dalam pemerintahan pada saat itu yakni tidak ada cara untuk menghentikan Netanyahu dari melaksanakannya. Sehari sebelum pertemuannya dengan Pierce, Berkowitz bertemu dengan sekelompok diplomat senior Jerman yang menyatakan penentangan mereka terhadap rencana aneksasi.
"Saya memberi tahu mereka, pergi ke warga Palestina dan beri tahu mereka bahwa pencaplokan sedang berlangsung. Tanyakan kepada mereka yang mereka ingin kita coba usahakan dan dapatkan sebagai gantinya," kenang Berkowitz dalam buku Ravid.
Ramallah telah memutuskan hubungannya dengan Washington beberapa tahun sebelumnya akibat pengakuan Trump atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Buku Ravid mengungkapkan sejauh mana Trump menentang rencana pencaplokan Netanyahu.
Menurut Ravid, duta besar Trump untuk Israel, David Friedman, telah mendorong pemerintah Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat, tanpa menjalankan rencana oleh presiden atau Kushner. Padahal keduanya menentang gagasan tersebut.
Dengan mempertimbangkan dukungan Friedman, Netanyahu mengumumkan rencana pencaplokannya pada upacara pembukaan rencana perdamaian Trump di Gedung Putih pada Januari 2020. Trump dan arsitek rencana perdamaian, Kushner, benar-benar lengah dengan deklarasi Netanyahu, kata buku itu.
Baca juga: Israel Vonis Penjara Seumur Hidup 547 Pejuang Kemerdekaan Palestina
Rencana perdamaian Trump memang membayangkan Israel mencaplok semua permukimannya bersama dengan Lembah Yordan sebagai bagian dari kesepakatan status akhir. Namun itu tidak memberikan garis waktu yang jelas dan itu tidak menetapkan bahwa langkah itu akan dilakukan langsung seperti yang direncanakan Netanyahu.
Aneksasi tidak pernah terjadi. Pada hari-hari dan minggu-minggu berikutnya, negosiasi AS dengan Uni Emirat Arab maju dengan cara yang memungkinkan Kushner menawarkan normalisasi Israel dengan UEA dengan imbalan Netanyahu mengenyampingkan rencana pencaplokannya. Tawaran ini akhirnya diterima oleh mantan perdana menteri itu. (OL-14)
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved