Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Putin Peringatkan Tindakan Militer atas Ancaman Ukraina

Atikah Ishmah Winahyu
22/12/2021 17:25
Putin Peringatkan Tindakan Militer atas Ancaman Ukraina
Vladimir Putin.(AFP/Mikhail Tereshchenko.)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Rusia siap untuk mengambil langkah-langkah militer dalam menanggapi tindakan Barat yang tidak bersahabat atas konflik Ukraina dalam eskalasi retorika yang tajam. Selama berminggu-minggu Putin menuduh Amerika Serikat dan aliansi militer NATO yang dipimpin Washington memicu ketegangan di dekat perbatasan Moskow. 

Itu merupakan komentar pertamanya yang mengisyaratkan potensi konflik. Putin mengatakan kepada pejabat Kementerian Pertahanan bahwa jika Barat melanjutkan sikap agresifnya, Rusia akan mengambil langkah-langkah pembalasan militer yang tepat. 

"Rusia akan bereaksi keras terhadap langkah-langkah yang tidak bersahabat," katanya. "Kami memiliki hak untuk melakukannya."

Amerika Serikat telah memperingatkan sejak pertengahan November bahwa Moskow dapat merencanakan serangan skala besar terhadap bekas tetangga Sovietnya, Ukraina, dan memperingatkan Putin tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Barat menuduh Moskow mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina timur, tempat Kiev memerangi separatis pro-Rusia sejak 2014.

Rusia membantah merencanakan invasi dan menuntut jaminan hukum atas keamanannya dari Amerika Serikat dan NATO, menuntut aliansi itu menghentikan ekspansi ke arah timur. Pekan lalu Moskow mengajukan tuntutan kepada Amerika Serikat dan NATO dengan mengatakan aliansi itu tidak boleh menerima anggota baru atau mendirikan pangkalan militer di negara-negara bekas Soviet.

Prihatin

Putin mengatakan pada Selasa bahwa Rusia sangat prihatin atas penempatan rudal AS di Polandia dan Rumania, yang katanya akan segera mampu meluncurkan rudal jelajah Tomahawk. "Jika infrastruktur ini bergerak lebih jauh, jika sistem rudal AS dan NATO muncul di Ukraina, waktu pendekatan mereka ke Moskow akan dikurangi menjadi tujuh atau 10 menit," katanya. Waktu akan dipersingkat dengan senjata hipersonik.

Meskipun mengisyaratkan konflik, Putin mengatakan bahwa Rusia ingin menghindari pertumpahan darah.
"Kami ingin menyelesaikan masalah dengan cara politik dan diplomatik," katanya.

Namun pemimpin Rusia itu mengulangi keluhannya atas dukungan Washington untuk Ukraina yang mencakup pelatihan pasukan Kiev dan komitmen kepada mereka sebesar lebih dari US$2,5 miliar. Tindakan itu, kata Putin, terjadi di depan pintu rumah mereka.

Bahkan jika Moskow menerima jaminan keamanan AS, Putin mengatakan dia akan mewaspadai mereka karena Amerika Serikat dengan mudah menarik diri dari semua perjanjian internasional yang karena satu dan lain alasan menjadi tidak menarik bagi mereka. Barat telah memperingatkan bahwa Putin dapat menggunakan dalih provokasi di Ukraina untuk meluncurkan serangan skala penuh.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menuduh Washington merencanakan provokasi di Ukraina timur. Dia mengatakan tentara bayaran AS telah membawa cadangan komponen kimia yang tidak diketahui ke dua kota Ukraina di garis depan perang dengan separatis.

Batas waktu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyuarakan frustrasi atas keengganan NATO untuk mempercepat keanggotaan Kiev dalam aliansi tersebut. "Kami tidak dapat menerima teori yang sekarang sangat populer tentang (Ukraina bergabung) UE dalam 30 tahun dan NATO sekitar 50 tahun," kata Zelensky dalam pertemuan dengan duta besar Ukraina, Selasa.

"Itu membuat kami kehilangan motivasi dan memperlambat kami,” tuturnya. Dia menambahkan, Ukraina ingin mendapatkan batas waktu yang sangat jelas dari NATO tentang prospek keanggotaan pada 2022.

Meskipun Kiev telah bertahun-tahun berusaha untuk bergabung dengan aliansi yang dipimpin AS, para pejabat Barat dalam banyak kesempatan mengatakan ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Moskow telah lama terlibat dalam konflik Ukraina, mengirimkan pasukan dan senjata untuk mendukung separatis dalam pertempuran yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Rusia membantah klaim tersebut dan memperingatkan bahwa Kiev telah mengerahkan separuh pasukannya ke zona konflik timur. Pada 2014, militer Ukraina tidak dapat menghentikan Rusia merebut Krimea dan separatis pro-Moskow merebut dua wilayah di timur berbahasa Rusia segera setelah itu.

Baca juga: Presiden Ukraina Desak UE Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Rusia

Namun pasukan Kiev sejak itu telah memodernisasi dan memperoleh drone serang dari anggota NATO Turki.Ini mendapat tanggapan marah dari Putin ketika Ukraina mengerahkan mereka pada Oktober. (France24/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya