Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENGADILAN banding Belanda memutuskan pada Selasa (7/12) bahwa Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz tidak dapat dimintai pertanggungjawaban dalam kasus yang dibawa oleh seorang pria yang kehilangan enam kerabatnya dalam serangan udara pada 2014 di Jalur Gaza, Palestina.
Ismail Ziada, seorang pria Belanda-Palestina, kehilangan ibunya, tiga saudara laki-laki, saudara perempuan ipar, seorang keponakan muda, dan seorang teman dalam serangan selama Operasi Pelindung Tepi Israel yang menargetkan Gaza.
Ziada telah mengajukan banding terhadap putusan pengadilan distrik Den Haag pada Januari 2020 bahwa ia tidak memiliki yurisdiksi di bawah hukum internasional dalam kasus tersebut yang menyebut Gantz dan mantan kepala angkatan udara Israel.
"Pengadilan Belanda tidak kompeten di sini untuk mengadili klaim tersebut. Pengadilan (yang lebih rendah) dengan tepat memutuskan itu," kata pengadilan banding Den Haag.
Baca juga: Aljazair Janjikan Bantuan Rp1,4 Triliun untuk Palestina
"Personel militer berpangkat tinggi telah menjalankan kebijakan resmi negara Israel yang membuat penilaian atas tindakan mereka tidak dapat dikenakan." Pengadilan menambahkan bahwa itu tidak buta terhadap penderitaan penggugat.
Menteri pertahanan Israel sejak tahun lalu, Gantz, ialah kepala staf umum pasukan pertahanan Israel (IDF) pada saat serangan udara di kamp pengungsi Bureij di Gaza pada 20 Juli 2014. Kasus itu juga menyebut mantan kepala angkatan udara Israel Amir Eshel.
Israel mengatakan pihaknya meluncurkan Protective Edge pada saat itu untuk menghentikan tembakan roket terhadap warganya dan menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan militan.
Baca juga: Serangan Israel Targetkan Senjata Iran di Pelabuhan Suriah
Operasi tersebut menewaskan 2.251 orang di pihak Palestina. Kebanyakan dari mereka ialah warga sipil. Ada 74 yang tewas di pihak Israel. Kebanyakan dari mereka ialah tentara. (AFP/OL-14)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved