Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inggris Pesan 114 Juta Dosis Tambahan Vaksin Covid-19

 Nur Aivanni
02/12/2021 15:51
Inggris Pesan 114 Juta Dosis Tambahan Vaksin Covid-19
PM Inggris Boris Johnson (kedua dari kanan) menyaksikan kegiatan vaksinasi Covid-19 di Sidcup, tenggara London, Inggris, Jumat (12/11).(HENRY NICHOLLS / POOL / AFP)

PEMERINTAH Inggris, pada Rabu (1/12), mengatakan pihaknya telah memesan 114 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 dari raksasa farmasi Pfizer-BioNTech dan Moderna. Itu dilakukan untuk meningkatkan kampanye vaksinasinya selama dua tahun ke depan.

Dosis tambahan tersebut akan terdiri dari 60 juta dosis vaksin Moderna dan 54 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Pesanan tersebut datang saat Inggris memperluas program suntikan booster-nya menyusul munculnya varian omicron.

Negara tersebut telah menetapkan target selama dua bulan untuk memberikan dosis ketiga kepada semua orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun, setelah memperluas kelayakan dan mengurangi separuhnya menjadi tiga bulan waktu yang dibutuhkan sejak mendapatkan suntikan sebelumnya.

"Kesepakatan baru ini akan menjadi bukti di masa depan upaya vaksinasi Inggris - yang sejauh ini telah memberikan lebih dari 115 juta suntikan pertama, kedua dan booster di seluruh Inggris," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid dalam sebuah pernyataan.

Saat mengumumkan pesanan baru tersebut, Departemen Kesehatan mengatakan Inggris tetap berkomitmen untuk menyumbangkan 100 juta dosis ke negara-negara yang membutuhkan pada pertengahan 2022.

Tercatat Inggris akan menyumbangkan lebih dari 30 juta pada akhir tahun, dan telah mengumumkan rencana untuk donasi dengan total 70 juta dosis sejauh ini.

Namun, negara-negara Barat termasuk Inggris telah menghadapi kritik keras atas kegagalan untuk mendapatkan lebih banyak vaksin ke negara-negara miskin, dengan para ahli memperingatkan itu meningkatkan risiko munculnya varian Covid yang berbahaya.

Inggris telah menjadi salah satu yang paling parah terkena dampak pandemi virus korona di seluruh dunia, dengan sekitar 145.000 kematian sejak tahun lalu.

Tingkat infeksi harian tetap tinggi meskipun lebih dari 80% orang yang berusia 12 tahun ke atas telah divaksin lengkap, dan hampir sepertiganya sejauh ini telah mendapatkan suntikan booster.

Sekarang negara tersebut telah mencatat 32 kasus varian omicron, setelah sembilan kasus baru terdeteksi di Inggris dan kasus lain ditemukan di Skotlandia.

Sebanyak 22 kasus di Inggris terbentang dari London dan tenggara ke East Midlands, Inggris timur dan barat laut, sementara Skotlandia telah mencatat 10 kasus. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya