Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KELOMPOK hak asasi manusia Safeguard Defenders mengungkapkan, Beijing telah menekan pemerintah asing untuk mengekstradisi warga negara Taiwan ke Tiongkok sebagai bagian dari upaya untuk merusak pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu. Tekanan tersebut meningkat sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden lima tahun lalu.
Investigasi kelompok hak asasi manusia yang berfokus pada Tiongkok menunjukkan bahwa setidaknya 610 orang Taiwan diekstradisi atau dideportasi oleh pemerintah asing ke Tiongkok, alih-alih Taiwan antara 2016 dan 2019 yang sebagian besar dari negara-negara di Asia, juga dari Spanyol, Armenia, dan Kenya. Sebagian besar dituduh melakukan penipuan telekomunikasi.
Baca juga: PBB: 37% Populasi Dunia Belum Menggunakan Internet
Tiongkok mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya, tetapi keduanya sepakat lebih dari satu dekade lalu bahwa polisi akan bekerja sama di negara ketiga untuk mengembalikan tersangka di luar negeri ke wilayah masing-masing.
Safeguard Defenders mengatakan Beijing semakin mengabaikan kesepakatan itu, terutama sejak pemilihan Tsai, yang diklaim menginginkan kemerdekaan untuk pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
“Penganiayaan internasional terhadap warga negara Taiwan ini merupakan serangan terhadap kedaulatan Taiwan, dan merupakan bagian dari kampanye global yang lebih besar di bawah Xi Jinping untuk mengeksploitasi perjanjian ekstradisi, perjanjian penegakan hukum timbal balik, dan lembaga multilateral lainnya untuk tujuan politik Partai Komunis Tiongkok,” kata Safeguard Defenders dalam laporan yang diterbitkan pada Rabu (1/12).
Laporan itu mengatakan pemindahan sering terjadi setelah orang Taiwan ditolak aksesnya ke dukungan konsuler atau komunikasi dari Taipei, dan kadang-kadang diikuti oleh penolakan kontak yang terus-menerus dengan pejabat Taiwan atau anggota keluarga begitu mereka berada di Tiongkok.
Di bawah hukum internasional, tidak ada negara yang boleh mengirim siapa pun ke negara lain di mana mereka berisiko mengalami penganiayaan atau pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
Safeguard Defenders mengatakan Tiongkok dengan seenaknya menyangkal, dengan impunitas hak asasi manusia dengan kebijakan termasuk penahanan sewenang-wenang, penghilangan paksa dan pengakuan paksa.
Mereka mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah segera untuk ikut campur dalam praktik tersebut, dan segera menentang ekstradisi warga negara Taiwan ke Tiongkok. (Aiw/Aljazeera/OL-6)
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi ekspatriat Taiwan yang tinggal di Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas.
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
TAIWAN Excellence Happy Run 2025 kembali digelar meriah di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta,
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
FEMA siapkan leih dari US$600 juta untuk negara bagian dan pemerintah lokal menahan imigran ilegal.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
Keberhasilan Imigrasi Surakarta mengamankan puluhan warga Tiongkok, yang berlanjut langkah pendeportasian itu, berkat informasi masyarakat.
Petinju Meksiko Julio Cesar Chaves Jr ditangkap ICE terkait dugaan keterlibatan dengan kartel Sinaloa.
Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi dari Israel karena ikut misi kemanusiaan ke Gaza. Ia mengecam Israel atas dugaan kejahatan perang dan genosida.
KEMENTERIAN Luar Negeri Israel menyatakan aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg telah dideportasi dari negara tersebut, Selasa (10/6/2025).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved