Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Orang Tolak Pembatasan Covid-19 di Austria dan Australia

Nur Aivanni
21/11/2021 10:34
Ribuan Orang Tolak Pembatasan Covid-19 di Austria dan Australia
Ribuan orang berunjuk rasa menolak 'lockdown' dan kewajiban vaksinasi Covid-19 di Melbourne, Australia, Sabtu (20/11).(William WEST / AFP)

PULUHAN ribu orang turun ke jalan-jalan di Australia dan di beberapa negara Eropa pada Sabtu (20/11) ketika kemarahan meningkat atas pembatasan Covid-19 yang baru yang diberlakukan terhadap pandemi yang bangkit kembali.

Polisi Belanda menghadapi kerusuhan untuk hari kedua pada Sabtu (201/11) -- kali ini di Den Haag -- setelah kekerasan pada hari sebelumnya di Rotterdam.

Eropa sedang berjuang melawan gelombang infeksi baru dan beberapa negara telah memperketat pembatasan. Pada Jumat (19/11), Austria mengumumkan penguncian sebagian secara nasional. Itu merupakan pembatasan paling dramatis di Eropa Barat selama berbulan-bulan.

Negara-negara lain di benua itu telah menggunakan pembatasan yang tidak terlalu ketat, seringkali memilih dengan melarang orang yang tidak divaksin dari tempat-tempat seperti restoran dan bar.

Sekitar 40.000 orang turun ke jalan untuk melakukan aksi protes di Austria, sementara ribuan lainnya berbaris di ibu kota Kroasia, Zagreb. Sementara, beberapa ribu orang berdemonstrasi di seluruh Belanda, dan sekitar seribu orang berunjuk rasa di ibu kota Denmark, Kopenhagen.

Di Sydney, sekitar 10.000 orang berbaris dan ada juga protes di kota-kota besar Australia lainnya terhadap mandat vaksin yang diterapkan pada pekerjaan tertentu oleh otoritas negara bagian.

Pada Sabtu (20/11), ribuan orang berkumpul di pusat Wina dekat tempat kanselir, menanggapi seruan partai sayap kanan FPO. Mereka mengangkat spanduk yang mengecam "kediktatoran Korona". "Tidak normal jika pemerintah merampas hak kami," kata guru berusia 42 tahun Katarina Gierscher.

Mulai besok atau Senin (22/11) , 8,9 juta orang Austria tidak akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali pergi bekerja, berbelanja kebutuhan pokok, dan berolahraga.

Pembatasan awalnya akan berlangsung selama 20 hari dengan evaluasi setelah 10 hari. Vaksinasi Covid-19 di negara itu akan menjadi wajib mulai 1 Februari tahun depan.

Beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul pada Sabtu di ibu kota Belanda Amsterdam setelah malam kerusuhan di kota pelabuhan Rotterdam.

Sekitar seribu orang lainnya berbaris melalui kota selatan Breda, menolak rencana pemerintah untuk mengecualikan orang yang tidak divaksin dari bar dan restoran. "Kami datang dengan damai," kata salah satu penyelenggara, Joost Eras.

Namun pada Sabtu (20/11) malam, polisi Belanda harus menghadapi kerusuhan di Den Haag. Para pengunjuk rasa melemparkan batu dan kembang api ke arah polisi, dan membakar sepeda. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya