Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiongkok Ancam Pidanakan Para Pendukung Kemerdekaan Taiwan

Nur Aivanni
06/11/2021 11:38
Tiongkok Ancam Pidanakan Para Pendukung Kemerdekaan Taiwan
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang termasuk tokoh yang dicap penguasa Tiongkok sebagai -orang yang "keras kepala pro-kemerdekaan Taiwan".(Sam Yeh / AFP)

JURU Bicara Kantor Urusan Taiwan Tiongkok mengatakan bahwa Tiongkok akan membuat orang-orang yang mendukung kemerdekaan Taiwan bertanggung jawab secara pidana seumur hidup, di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taipei.

Pada Jumat (6/11), Kantor Urusan Taiwan di Beijing memperingatkan bahwa daratan akan mengejar tanggung jawab pidana untuk kemerdekaan Taiwan sesuai dengan hukum, agar berlaku seumur hidup.

Hal ini adalah pertama kalinya Tiongkok secara konkret menyatakan hukuman bagi orang-orang yang dianggap pro-kemerdekaan Taiwan.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya – akan direbut suatu hari, dengan paksa jika perlu – dan telah mengintensifkan upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk mengisolasi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu di panggung internasional.

Pada Jumat (6/11), kantor tersebut menyebut Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, Ketua Parlemen You Si-kun dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu sebagai orang-orang yang "keras kepala pro-kemerdekaan Taiwan", dan mengumumkan untuk pertama kalinya telah menyusun daftar orang-orang yang termasuk dalam kategori tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Juru Bicara Zhu Fenglian mengatakan Tiongkok akan memberlakukan hukuman pada orang-orang yang masuk dalam daftar tersebut, dengan tidak membiarkan mereka memasuki daratan dan Daerah Administratif Khusus Tiongkok di Hong Kong dan Makau.

Orang-orang yang masuk daftar hitam itu, katanya lebih lanjut, tidak akan diizinkan untuk bekerja sama dengan entitas atau orang-orang dari daratan, juga perusahaan atau entitas yang mendanai mereka tidak akan diizinkan untuk mengambil untung dari daratan.

Politisi Taiwan sebagian mengandalkan sumbangan dari perusahaan untuk mendanai kampanye pemilihan mereka. Banyak perusahaan Taiwan memperoleh keuntungan dari melakukan bisnis dengan daratan. Puluhan ribu orang Taiwan saat ini bekerja di daratan.

Tiongkok, kata Zhu, juga akan mengambil tindakan lain yang diperlukan terhadap orang-orang tersebut.

Dia mengatakan pesan yang ingin dikirim Tiongkok kepada pendukung kemerdekaan Taiwan adalah: "Mereka yang melupakan leluhur mereka, mengkhianati tanah air dan memecah belah negara, tidak akan pernah berakhir dengan baik dan akan ditolak oleh rakyat dan dihakimi oleh sejarah". (Al Jazeera/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya