Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TIONGKOK berjanji untuk membantu Taliban membangun kembali Afghanistan sambil mengulangi seruan agar AS mencabut sanksi terhadap para pemimpin baru Afghanistan karena ekonomi memburuk.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok Wang Yi membuat pernyataan tersebut kepada delegasi Taliban di Doha, Qatar pada Senin (25/10), selama pertemuan tingkat tinggi pertama antara Beijing dan Taliban sejak membentuk pemerintahan sementara pada bulan September.
“Wang mengatakan komunitas internasional harus bekerja dengan Taliban secara rasional dan pragmatis,” lapor kantor berita resmi Xinhua.
“Tiongkok mendukung upaya untuk memulihkan stabilitas dan membangun kembali negara itu,” tambah Xinhua, mengutip Wang.
Diplomat senior Tiongkok itu juga menekankan bahwa Taliban harus menunjukkan keterbukaan dan toleransi, menyatukan semua kelompok etnis dan melindungi hak-hak perempuan dan anak-anak, menurut Xinhua.
Wang mengatakan dia yakin pemerintah Taliban akan mengambil langkah-langkah efektif untuk menindak Gerakan Islam Turkestan Timur dan organisasi teroris lainnya yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional Tiongkok.
Tiongkok sebagian besar menyambut baik kembalinya Taliban ke pemerintahan, dan telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bekerja dengan rezim baru.
Afghanistan yang stabil dapat membuka peluang untuk mengembangkan sumber daya mineral substansial negara itu dan mendorong prakarsa infrastruktur Road and Belt Beijing.
Tiongkok juga mengandalkan Taliban untuk mengendalikan teroris Islam radikal yang mengancam kepentingan Tiongkok baik di dalam maupun luar negeri.
Penjabat wakil perdana menteri pemerintah Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar mengatakan kelompok itu bertujuan untuk memperkuat kerja sama dengan Beijing di berbagai bidang.
Abdul Ghani juga mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah membiarkan siapa pun atau kekuatan apa pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk menyakiti Tiongkok.
“Kegagalan Tiongkok untuk menawarkan secara spesifik tentang bantuan kemanusiaan menunjukkan bahwa mereka masih belum benar-benar berkomitmen," kata Raffaello Pantucci, rekan senior di Royal United Services Institute Inggris.
"Beijing sebagian besar fokus untuk memastikan bahwa ada pemerintahan yang fungsional di Kabul.”
"Mereka khawatir bahwa krisis ekonomi, krisis kemanusiaan, dan potensi peningkatan krisis keamanan dapat berujung pada kekacauan yang akan membuat mereka terjebak,” tambahnya.
Wang sedang dalam kunjungan dua hari ke Qatar menjelang perjalanan ke Eropa, di mana dia akan mengunjungi Italia, Albania, Serbia dan Yunani. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas di sebuah rumah kos di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
Pemerintah Kota Shanghai telah mengevakuasi hampir 283.000 warga pada Rabu (30/7) sebagai langkah antisipasi menghadapi Topan Co-May yang diperkirakan akan menghantam
TIONGKOK kini turut bersiaga menghadapi kemungkinan datangnya gelombang tsunami.
KESEPAKATAN damai antara Thailand dan Kamboja akhirnya tercapai dalam perundingan yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
TIONGKOK berharap prinsip timbal balik menjadi dasar dalam pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat. Delegasi kedua negara kembali melakukan perundingan di Stockholm, Swedia, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved