Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Serangan Israel Tewaskan Sembilan Orang di Dekat Palmyra Suriah

Wisnu Arto Subari
14/10/2021 22:23
Serangan Israel Tewaskan Sembilan Orang di Dekat Palmyra Suriah
Tentara Israel mengikuti latihan militer di dekat perbatasan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, 18 Agustus 2021.(AFP/Jalaa Marey. )

SERANGAN udara Israel di Suriah tengah menewaskan sembilan pejuang propemerintah, empat di antaranya warga Suriah dan lima warga negara yang belum ditentukan, kata pemantau perang yang berbasis di Inggris, Kamis (14/10).

Kantor berita negara Suriah SANA sebelumnya mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa serangan Rabu (13/10) malam di dekat kota Palmyra telah menewaskan seorang tentara dan melukai tiga lain. 

"Sekitar 11.34 malam (waktu setempat) musuh Israel melakukan agresi udara di daerah Palmyra, menargetkan menara komunikasi dan beberapa posisi di sekitarnya," kata sumber itu kepada SANA.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan itu menargetkan beberapa posisi Iran, di antaranya menara komunikasi, dekat pangkalan udara T4 di timur Palmyra.

Dilaporkan bahwa serangan itu menewaskan empat warga Suriah yang berperang bersama kelompok pro-Iran yang mendukung pemerintah Damaskus, termasuk satu tentara, serta lima lain yang kewarganegaraannya tidak segera jelas. 

Pekan lalu, serangan rudal Israel di pangkalan udara yang sama menewaskan dua pejuang asing pro-Iran, Observatory melaporkan. SANA mengatakan enam tentara terluka dalam serangan itu.

Sejak pecahnya perang saudara Suriah pada 2011, Israel secara rutin melakukan serangan udara di dalam wilayah Suriah. Sebagian besar serangan itu menargetkan pasukan pemerintah Suriah serta pasukan sekutu Iran dan Lebanon.

Tentara Israel jarang mengakui serangan individu tetapi telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Suriah menjadi benteng musuh bebuyutannya, Iran. Sebelum serangan terakhir, kepala intelijen militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengatakan Iran terus mempromosikan subversi dan teror di Timur Tengah.

Baca juga: Iran Ingatkan Israel tidak Ambil Langkah Militer Berisiko

"Kami akan terus menghalangi tindakan Iran untuk melindungi dan merusak kemampuannya, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan kekuatan Israel," katanya dalam komentar yang disampaikan oleh militer. 
(AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya