Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Putin Sebut Militan Irak dan Suriah Memasuki Afghanistan

Nur Aivanni
14/10/2021 12:16
Putin Sebut Militan Irak dan Suriah Memasuki Afghanistan
Presiden Rusia Vladimir Putin(AFP/SERGEI ILNITSKY )

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan militan dari Irak dan Suriah "secara aktif" memasuki Afghanistan.

"Situasi di Afghanistan tidak mudah," kata Putin dalam konferensi video dengan kepala dinas keamanan negara-negara bekas Soviet.

"Militan dari Irak, Suriah dengan pengalaman dalam operasi militer secara aktif ditarik ke sana," katanya.

"Ada kemungkinan teroris mencoba mengacaukan situasi di negara-negara tetangga," imbuhnya sembari memperingatkan bahwa mereka dapat mencoba "ekspansi langsung".

Putin telah berulang kali memperingatkan tentang anggota kelompok ekstremis yang memanfaatkan gejolak politik di Afghanistan untuk menyeberang ke negara tetangga bekas Soviet sebagai pengungsi.

Sementara Moskow optimistis dengan hati-hati tentang kepemimpinan baru Taliban di Kabul, Kremlin khawatir tentang ketidakstabilan yang meluas ke Asia Tengah di mana itu menampung pangkalan militer.

Setelah pengambilalihan Taliban, Rusia mengadakan latihan militer dengan bekas Soviet Tajikistan dan di Uzbekistan. Kedua negara berbagi perbatasan dengan Afghanistan.

Baca juga: Yordania dan Suriah Sepakati Penerbangan setelah Berhenti Sembilan Tahun

Sementara itu, Kepala Keamanan Nasional Tajikistan Saimumin Yatimov mengatakan pada konferensi video itu dia telah mencatat intensifikasi upaya untuk menyelundupkan obat-obatan, senjata, amunisi dari Afghanistan ke negaranya.

Afghanistan telah lama menjadi produsen opium dan heroin terbesar di dunia, dengan keuntungan dari perdagangan gelap membantu mendanai Taliban.

Sebelumnya pada Rabu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjamu pemimpin Tajikistan Emomali Rakhmon di Paris, yang berjanji untuk membantu negara Asia Tengah itu menjaga stabilitas.

Pekan lalu, utusan Kremlin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan Rusia akan mengundang Taliban ke Moskow dalam pembicaraan internasional tentang Afghanistan yang dijadwalkan pada 20 Oktober. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya