Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEBANYAK 15 orang dilaporkan tewas selama hujan lebat dan banjir yang melanda Shanxi, wilayah utara Tiongkok utara pada awal bulan ini.
Wilayah yang cenderung kering itu sudah diguyur hujan dalam sepekan terakhir. Banjir melanda wilayah kaya batu bara pun berpotensi mengakibatkan krisis energi nasional. Diketahui pada Juli lalu, terjadi banjir besar di wilayah Henan yang menewaskan lebih dari 300 orang.
“Sedikitnya 60 pertambangan batu bara di provinsi tersebut harus ditutup sementara karena banjir. Namun, saat ini ada empat tambang yang sudah kembali beroperasi normal,” ujar pejabat manajemen darurat setempat, Wang Qirui, dalam konferensi pers.
Baca juga: Terkendali, Tiongkok Laporkan tak ada Kasus Lokal Baru Covid-19
Lebih lanjut, dia melaporkan sekitar 19.000 bangunan hancur akibat cuaca ekstrem, dengan 18.000 bangunan lainnya rusak parah. "15 orang tewas akibat bencana itu dan tiga orang masih dinyatakan hilang," tambahnya.
Setidaknya 1,75 juta penduduk di seluruh provinsi telah terkena dampak banjir, dengan 120.000 dievakuasi dengan aman, menurut Wang.
Beberapa foto yang diterbitkan surat kabar Shanxi Evening News, menunjukkan polisi lalu lintas menggendong anak-anak sekolah saat mengarungi banjir setinggi pinggang. Wilayah Shanxi dilanda hujan tiga kali lipat dari rata-rata curah hujan bulanan pada Oktober ini.
Baca juga: Topan Kompasu Mendekat, Masyarakat Hong Kong Lakukan Antisipasi
Pemerintah provinsi menyatakan bahwa curah hujan di wilayah tersebut telah memecahkan rekor di beberapa daerah. Adapun beberapa wilayah di Tiongkok juga mengalami banjir parah. Seperti, ribuan orang yang terpaksa dievakuasi dari Hubei dan Sichuan akibat hujan deras pada musim panas ini.
Kalangan ahli menilai peristiwa cuaca aneh, seperti banjir besar dan kekeringan, semakin menjadi ancaman di wilayah Tiongkok. Secara umum, kondisi itu disebabkan perubahan iklim.(Straitstimes/OL-11)
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Rentetan hujan deras terbaru telah menewaskan 30 orang di Beijing hingga Senin tengah malam dan memaksa 80 ribu lebih jiwa direlokasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Wisata ziarah religi di Tiongkok belakangan semakin banyak dilirik wisatawan dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Presiden AS Donald Trump desak CEO Intel Lip-Bu Tan mundur dari jabatannya, terkait dugaan hubungannya dengan Tiongkok.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Chikungunya mewabah di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Guangdong, sejak Juli 2025. Hingga awal Agustus, lebih dari 7.000 kasus telah dilaporkan, menyebar di berbagai kota
Kemenlu Thailand membantah pemberitaan media Kamboja yang menuduh pemerintahan 'Negeri Gajah Putih' tengah mengupayakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved