Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMNESTY International pada Senin (11/10) meminta Iran untuk menghentikan rencana eksekusi seorang pria yang ditangkap pada usia 17 tahun dan dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan yang dinilainya sangat tidak adil.
Arman Abdolali telah dipindahkan ke sel isolasi di penjara, Karaj, barat Teheran, dalam persiapan untuk eksekusi pada Rabu (13/10).
"Waktu semakin cepat habis. Pihak berwenang Iran harus segera menghentikan semua rencana untuk mengeksekusi Arman Abdolali," kata Diana Eltahawy, wakil direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, kelompok hak asasi yang berbasis di London.
"Penggunaan hukuman mati terhadap orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun pada saat kejahatan itu dilakukan dilarang menurut hukum internasional dan merupakan serangan yang menjijikkan terhadap hak-hak anak," katanya dalam suatu pernyataan. Abdolali telah dijatuhi hukuman mati dua kali sebelumnya--pada Juli 2021 dan Januari 2020--tetapi eksekusinya dihentikan setelah kecaman internasional. Ia dihukum karena membunuh pacarnya.
"Tindakan global membantu menghentikan eksekusi Arman Abdolali yang dijadwalkan sebelumnya. Kami sekarang mendesak komunitas internasional, termasuk PBB dan UE, untuk segera turun tangan menyelamatkan nyawanya."
Amnesty mengatakan Abdolali pertama kali dijatuhi hukuman mati pada Desember 2015 setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dalam pengadilan yang sangat tidak adil. Ini karena, kata Amnesty, pengadilan mengandalkan pengakuan yang tercemar oleh penyiksaan setelah pacarnya menghilang pada tahun sebelumnya.
Mahkamah Agung memberinya pengadilan ulang dalam kasus yang sebagian besar berfokus pada keraguan tentang kedewasaannya pada saat kejahatan, tambahnya dalam pernyataan itu. Pada persidangan ulang, pengadilan memutuskan bahwa tanggung jawab pidananya berdiri tanpa ada bukti untuk menentukan kedewasaannya bertahun-tahun setelah kejahatan.
Baca juga: Setelah Tiongkok, Iran Siap Sepakati Kerja Sama dengan Rusia
"Mengingat proses yang sangat cacat ini, Amnesty International juga meminta pihak berwenang Iran untuk membatalkan hukuman Arman Abdolali dan memberinya pengadilan ulang sesuai dengan standar pengadilan yang adil," kata kelompok itu. (AFP/OL-14)
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Pra peradilan diajukan karena hingga saat ini polisi belum menunjukan dua alat bukti yang menyeret keterlibatan Yosep dalam kasus itu
Kasus temuan mayat laki-laki terikat lakban terjadi pada 7 November 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Korban ditemukan di dalam mobil minibus berwarna putih dengan nomor polisi B 1774 EYF.
Pada rekonstruksi kali ini, tersangka Yosep sendiri yang memerankan kejadian pembunuhan itu..
Berdasarkan keterangan para saksi terdapat luka robek di bagian perut korban
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved