Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Protes Soal Kartu Kesehatan, Ribuan Orang Berunjuk Rasa di Roma

Nur Aivanni
10/10/2021 09:15
Protes Soal Kartu Kesehatan, Ribuan Orang Berunjuk Rasa di Roma
Seorang demontran menunjukkan poster 'Tolak Kartu Hijau' terkait protes menolak kartu wajib vaksin Covid-19 di Roma, Italia, Sabtu (9/10).(Tiziana FABI / AFP)

RIBUAN pengunjuk rasa termasuk anggota kelompok sayap kanan berdemonstrasi di Roma tengah pada Sabtu (9/10. Mereka menentang perluasan penggunaan wajib kartu kesehatan Covid-19 ke semua tempat kerja.

Terjadi bentrokan dengan polisi ketika para demonstran menolak kartu kesehatan, yang telah menjadi persyaratan untuk memasuki museum, acara olahraga, dan restoran sejak Agustus 2021.

Meskipun unjuk rasa itu diizinkan, beberapa ratus orang memisahkan diri dari barisan utama dan mencoba berbaris di parlemen.

Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk menghentikan mereka, menangkap beberapa pengunjuk rasa selama bentrokan, lapor kantor berita AGI.

Sebuah aksi protes terpisah terjadi di ibu kota dan lainnya di kota Milan dan di Cesena, Italia.

Tiga minggu lalu pemerintah Perdana Menteri Mario Draghi mengumumkan bahwa skema tersebut akan diperluas ke semua tempat kerja mulai 15 Oktober 2021 dan setiap karyawan yang menolak untuk mematuhi menghadapi skorsing tanpa dibayar.

Sistem kartu kesehatan sudah berlaku untuk semua tenaga medis. Itu mengharuskan orang untuk memberikan sertifikat vaksinasi, bukti sudah pulih dari Covid-19 atau hasil tes negatif untuk covid-19 baru-baru ini.

Seorang pensiunan Maria Ballarin mengecam kebijakan tersebut. Menurutnya, dengan tidak membuat vaksinasi wajib tetapi memaksa pekerja untuk memilikinya, itu membebaskan dirinya dari tanggung jawab atas konsekuensi fatal atau serius.

"Tetapi secara tidak langsung mewajibkan masyarakat untuk divaksinasi agar bisa bekerja", katanya.

"Kami berdua diskors dua bulan lalu," kata Cosimo, salah satu pengunjuk rasa, kepada AFP. Dia dan istrinya Morena sama-sama perawat.

Pasangan itu mengatakan mereka memiliki masalah kekebalan dan alergi dan dibebaskan dari persyaratan vaksinasi oleh dokter keluarga mereka. Namun keduanya diskors tanpa bayaran. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya