Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (7/9), memberikan tanggapan yang hati-hati kepada pemerintahan Afghanistan yang baru diumumkan oleh Taliban, dengan mengatakan dia akan mengikuti dengan cermat arah masa depan mereka.
Dalam pernyataan pertamanya tentang penunjukan Mullah Mohammad Hassan Akhund sebagai pemimpin Taliban, Selasa (7/9), Erdogan mengatakan dia tidak tahu berapa lama susunan pemerintahan baru saat ini akan bertahan.
"Seperti yang Anda ketahui sekarang, sulit untuk menyebutnya permanen, tetapi kabinet sementara telah diumumkan," kata Erdogan kepada wartawan selama penampilan media bersama dengan Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi yang sedang berkunjung.
Baca juga: PBB Ingin Segera Kirim Bantuan ke Afghanistan Melalui Darat
"Kami tidak tahu berapa lama kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati," katanya.
Sebelumnya, Selasa (7/9), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menyuarakan kehati-hatian, dengan mengatakan masyarakat internasional tidak boleh terburu-buru mengakui legitimasi Taliban.
"Tidak perlu terburu-buru," kata Cavusoglu. "Ini adalah saran kami kepada seluruh dunia. Kita harus bertindak bersama dengan komunitas internasional."
Turki telah mengadakan pembicaraan rutin dengan Taliban di Kabul, tempat negara tersebut masih memiliki kehadiran diplomatik, tentang kondisi di mana mereka dapat membantu mengoperasikan bandara ibu kota Afghanistan.
Para pejabat AS mengatakan mereka tidak lagi mengontrol wilayah udara di Afghanistan dan bahwa bandara utama di Kabul, yang direbut militer AS pada Agustus untuk evakuasi, dalam keadaan rusak.
Cavusoglu mengatakan Turki bekerja sama dengan Qatar dan AS dengan syarat bandara dapat dibuka kembali untuk penerbangan reguler yang diperlukan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, mengevakuasi warga sipil yang terdampar, dan membangun kembali misi diplomatik di Kabul.
Namun, dia mengatakan keamanan tetap menjadi masalah utama, yang menekankan bahwa penerbangan komersial tidak akan pernah dapat dilanjutkan sampai maskapai - dan perusahaan asuransi mereka - merasa bahwa kondisinya cukup aman.
"Dalam pandangan saya, pasukan Taliban atau Afghanistan dapat memastikan keamanan di luar bandara," kata Cavusoglu. "Tapi di dalam, mungkin ada perusahaan keamanan yang dipercaya oleh masyarakat internasional atau semua perusahaan lain."
"Bahkan jika maskapai penerbangan, termasuk Turkish Airlines, ingin terbang ke sana, perusahaan asuransi tidak akan mengizinkannya," tandasnya. (AFP/OL-1)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
PRESIDEN Prabowo Subianto menerima ucapan selamat Idul Adha 1446 Hijriah dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya terbang ke Istanbul guna bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mendorong gencatan senjata.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky konfirmasi kunjungan ke Turki untuk bertemu Presiden Erdogan dan menyatakan kesiapan berdialog langsung dengan Vladimir Putin di Istanbul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved