Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TENTARA Israel menangkap empat anak Palestina pada Rabu (1/9) dini hari dari rumah mereka di kota Betlehem yang diduduki di Tepi Barat selatan. Empat anak itu ialah Yousef Jamal al-Harimi, 15, Adam Ayyad, 15, Mansour Saleh Faraj, 16, dan Issa Muhammad Zarina, 17. Semuanya siswa di Sekolah al-Mahd di Betlehem.
Manar al-Harimi, saudara perempuan Yousef, menggambarkan peristiwa menakutkan dan penuh kecemasan itu ketika tentara Israel menyerbu rumah itu pada pukul 03.00 setempat. "Mereka mengetuk pintu dengan keras. Ayah saya yang bekerja malam tidak ada di rumah," kata Harimi kepada Middle East Eye (MEE).
Para tentara kemudian menggeledah rumah tersebut, tambah Harimi, sebelum meminta ibu Yousef untuk menandatangani satu set dokumen yang mencakup pernyataan bahwa remaja tersebut bebas dari penyakit pada saat penangkapannya dan bahwa dia tidak mengalami kekerasan apa pun selama penggerebekan tersebut.
"Youssef berusaha menyembunyikan ketakutannya dan mengatakan kepada kami bahwa dia akan kembali dalam beberapa jam dan penahanannya tidak akan lama," kata Harimi. "Kami tidak tahu yang dia alami sekarang."
Hingga Rabu sore, keluarga masih belum mengetahui lokasi Yousef ditahan, kata saudara perempuannya. "Youssef hanyalah anak kecil dan tidak pernah ditangkap. Kami menuntut pembebasannya segera," katanya.
Mohammad Ayyad, saudara laki-laki Adam Ayyad, mengatakan kepada MEE kisah serupa tentang serangan Israel yang terjadi satu jam setelah penangkapan Harimi. "Kami terkejut dengan penangkapan Adam. Kami tidak pernah menduganya," kata Ayyad.
Baca juga: Israel Kecam Rencana Amerika Buka kembali Konsulat Jerusalem untuk Palestina
"Dia cuma anak kecil yang seharusnya dalam perjalanan kembali dari sekolah sekarang," tambahnya. Keberadaan Adam Ayyad masih belum diketahui oleh keluarganya. Mereka belum diberitahu tempat dia ditahan. Ini menambah stres dan kekhawatiran mereka.
Ratusan remaja Palestina ditangkap oleh militer Israel setiap tahun dalam penggerebekan malam. Ini sejatinya melanggar peraturan militer sendiri terkait dengan mengeluarkan panggilan untuk interogasi sebelum penahanan, menurut kelompok hak asasi manusia Israel HaMoked.
Awal bulan ini, militer Israel mengatakan pihaknya meluncurkan prosedur baru untuk menggantikan penahanan anak di bawah umur tanpa peringatan dengan prosedur pemanggilan. HaMoked, yang membawa petisi untuk mengakhiri praktik tersebut, berkeras bahwa pengecualian dan ketentuan dalam peraturan baru akan membatasi implementasinya.
"Ada alasan untuk khawatir bahwa sedikit yang akan benar-benar berubah dan sebagian besar anak di bawah umur Palestina yang dicari untuk diinterogasi tidak akan dipanggil tetapi akan terus ditangkap secara traumatis saat larut malam," kata HaMoked dalam suatu pernyataan pada 3 Agustus lalu.
Baca juga: Israel Ingatkan Biden Jangan Terlalu Kritis kepada Saudi dan Mesir
Menurut data yang dikumpulkan dari polisi Israel, 483 anak ditangkap di Tepi Barat yang diduduki pada 2020. Sebanyak 383 anak dari merek aditangkap dari rumah ketika tengah malam atau dini hari. (OL-14)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Presiden AS Donald Trump memutuskan meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 lebih awal pada Senin (17/6) waktu setempat, menyusul memanasnya situasi antara Israel vs Iran.
Pemain Tottenham Hotspur Manor Solomon sedang pulang kampung ke Israel untuk menyelenggarakan pernikahan.
Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel tetap aman di tengah konflik dan saling tembak rudal antara kedua negara tersebut.
Bazan, perusahaan kilang minyak terbesar di Israel, pada Senin (16/6) malam waktu setempat, mengumumkan bahwa fasilitas di Pelabuhan Haifa mengalami kerusakan akibat serangan rudal Iran.
Presiden AS Donald Trump serukan warga Tehran meninggalkan ibu kota Iran, di tengah serangan Israel.
Iran mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved