Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Al-Qaeda Yaman Sambut Taliban dan Cela Demokrasi

Mediaindonesia.com
19/8/2021 17:56
Al-Qaeda Yaman Sambut Taliban dan Cela Demokrasi
Seorang pejuang Taliban menaiki kendaraan di sepanjang tenda darurat saat muslim Syiah membagikan serbat kepada orang-orang, Kamis (19/8).(AFP/Hoshang Hashimi.)

CABANG Al-Qaeda Yaman pada Rabu (18/8) mengucapkan selamat kepada Taliban yang mengambilalih Afghanistan. Mereka berjanji untuk melanjutkan program militernya sendiri.

"Kemenangan ini mengungkapkan kepada kita bahwa jihad dan pertempuran mewakili cara (hukum Islam), legal, dan realistis untuk memulihkan hak (dan) mengusir penjajah," kata Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dalam suatu pernyataan.

"Adapun permainan demokrasi dan bekerja dengan pasifisme sederhana merupakan fatamorgana yang menipu, bayangan sekilas, dan lingkaran setan yang dimulai dengan nol dan diakhiri dengan itu," kata pernyataan yang dibawa oleh kelompok intelijen SITE yang memantau jaringan jihadis di seluruh dunia.

Taliban telah melindungi pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden selama pemerintahannya dari 1996 hingga 2001. Pasukan pimpinan AS lantas menggulingkan mereka sebagai tanggapan atas serangan 11 September.

Amerika Serikat menganggap AQAP sebagai cabang paling berbahaya dari jaringan global Al-Qaeda. AS telah melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap para pejuangnya di Yaman segera setelah serangan 9/11.

Namun pada Minggu, para pejuang AQAP di Provinsi Bayda, Yaman tengah, dan provinsi selatan Shabwa merayakan kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan dengan kembang api dan menembakkan tembakan ke udara, kata penduduk kepada AFP.

Baca juga: Lima Janji Taliban di Afghanistan

Kelompok Muslim Sunni garis keras itu telah mengambil keuntungan dari perang Yaman sejak 2014 antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Huthi yang didukung Iran. Mereka memperkuat kehadiran di Yaman selatan. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya