Serangan Roket Hizbullah ke Israel sebagai Balasan

Mediaindonesia.com
07/8/2021 14:47
Serangan Roket Hizbullah ke Israel sebagai Balasan
Tentara Libanon berdiri di samping truk yang membawa peluncur roket ganda setelah menyitanya di desa selatan, Shouayya, Jumat (6/8).(AFP/Mahmoud Zayyat.)

HIZBULLAH Libanon menembakkan roket ke posisi Israel pada Jumat (6/8). Hal tersebut dapat memicu penembakan balasan dalam eskalasi antara gerakan Syiah yang didukung Iran tersebut dengan negara Yahudi. Gejolak di sepanjang perbatasan minggu ini telah membuat Israel melakukan serangan udara pertamanya di wilayah Libanon dalam tujuh tahun. 

Hizbullah mengklaim serangan roket langsung ke wilayah Israel itu merupakan pertama kali sejak 2019. Saling gempur itu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel sejak serangan mematikan terhadap kapal tanker yang dikelola Israel di Teluk Oman pekan lalu.

Setelah percakapan Jumat pagi, Israel mengatakan, "Tidak ingin meningkat menjadi perang penuh." Ini karena pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah perbatasan, UNIFIL, memperingatkan, "Situasi yang sangat berbahaya."

Departemen Luar Negeri AS meminta Libanon, yang hanya memiliki pemerintahan sementara selama hampir satu tahun dan Hizbullah menjadi kekuatan politik yang tangguh, segera mencegah serangan semacam itu dan membawa daerah itu di bawah kendalinya. Pernyataan itu muncul tak lama setelah telepon oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz untuk tekanan AS di Libanon.

Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan lusinan roket ke tanah terbuka di dekat posisi Israel di distrik perbatasan Shebaa Farms yang disengketakan. Dikatakan serangan itu datang sebagai tanggapan atas serangan udara Israel di Libanon selatan pada Kamis yang merupakan yang pertama sejak 2014.

Seorang koresponden AFP di Libanon selatan mengatakan dia mendengar beberapa ledakan dan melihat asap mengepul dari sekitar Shebaa Farms. Israel mengatakan 19 roket ditembakkan, enam di antaranya menghantam tanah Israel. Tiga gagal, sementara yang lain dicegat oleh pertahanan udara.

Video yang dirilis oleh tentara Israel menunjukkan jejak uap di langit. Militer mengatakan "Pihaknya menyerang sumber peluncuran di Libanon," tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Peluncur roket disita

UNIFIL melaporkan tanggapan artileri dari Israel di daerah peternakan Shebaa, setelah serangan roket Hizbullah. Seorang koresponden AFP di Libanon selatan melaporkan tembakan artileri oleh pasukan Israel di Shebaa Farms dan luar kota Kfarshouba.

Distrik Shebaa Farms diklaim oleh Libanon tetapi PBB menganggapnya sebagai bagian dari Dataran Tinggi Golan Suriah yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan dianeksasi secara sepihak pada 1981. Juru bicara militer Israel Amnon Shefler mengecilkan prospek perang habis-habisan dengan Hizbullah.

"Kami tidak ingin meningkat menjadi perang penuh, tetapi tentu saja kami sangat siap untuk itu," katanya setelah saling serang, Jumat.

Wakil Kepala Hizbullah, Naeem Qassem, mengatakan kelompok itu berkomitmen untuk menanggapi setiap serangan di Libanon dan akan bersiap jika diperlukan. "Tapi kami tidak percaya hal-hal itu menuju eskalasi," tambahnya.

Di distrik Hasbaya, Libanon selatan, penduduk desa Druze menghentikan truk yang membawa peluncur roket ganda yang digunakan oleh Hizbullah dalam serangan Jumat, kata sumber militer kepada AFP. Video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan warga yang marah menghalangi jalan truk dan menuduh Hizbullah membahayakan nyawa warga sipil dengan meluncurkan roket dari dekat daerah pemukiman.

Hizbullah mengatakan truk itu dihentikan setelah serangan kelompok itu, tetapi roket-roket itu ditembakkan jauh dari daerah permukiman. Tentara Libanon mengatakan mereka menangkap empat orang yang menembakkan roket dan merebut peluncur setelah dicegat oleh penduduk desa.

Serangan tanpa Klaim

Ada serangkaian serangan roket yang tidak diklaim dari Libanon ke Israel sejak Rabu, kecuali serangan Jumat. Sebelum Kamis, serangan udara terakhir Israel di Libanon terjadi pada 2014 ketika pesawat tempur menyerang wilayah dekat perbatasan Suriah.

Mereka tidak menargetkan kubu Hizbullah di selatan Libanon sejak gerilyawan berperang dalam konflik yang menghancurkan dengan Israel pada 2006. Namun Israel berulang kali memperingatkan tidak akan membiarkan kekosongan kekuasaan dan krisis ekonomi yang mendalam di Beirut untuk merusak keamanan di perbatasannya.

Libanon sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang menurut Bank Dunia termasuk salah satu yang terburuk di dunia sejak pertengahan abad ke-19. Terlepas dari tekanan internasional, para pemimpin politik Libanon gagal membentuk pemerintahan sejak kabinet bubar setelah ledakan mematikan tahun lalu di pelabuhan ibu kota.

Baca juga: AS Desak Libanon Cegah Serangan Hizbullah ke Israel

"Israel akan terus beroperasi melawan Hizbullah atau proksinya untuk membela warga Israel," Gantz mengatakan kepada mitranya dari AS pada Jumat. Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah yang dilanda perang sejak 2011, termasuk menargetkan pejuang Hizbullah yang bersekutu dengan rezim Damaskus. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya