Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Uni Eropa Tuntut Gencatan Senjata di Afghanistan

Nur Aivanni
05/8/2021 17:08
Uni Eropa Tuntut Gencatan Senjata di Afghanistan
Pasukan militer Afghanistan melakukan patroli di Distrik Enjil, Provinsi Herat, Afghanistan, Minggu (1/8).( HOSHANG HASHIMI / AFP)

UNI Eropa, pada Kamis (5/8), mengutuk serangan mematikan yang terbaru oleh Taliban di Afghanistan dan menuntut gencatan senjata yang mendesak, komprehensif dan permanen.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Komisaris Uni Eropa untuk bantuan dan manajemen krisis Janez Lenarcic menuduh Taliban melanggar janjinya untuk mencari perdamaian yang dinegosiasikan.

"Kekerasan yang tidak masuk akal ini menimbulkan penderitaan besar bagi warga Afghanistan dan meningkatkan jumlah pengungsi internal yang mencari keselamatan dan perlindungan," kata mereka.

"Serangan militer Taliban bertentangan langsung dengan komitmen yang mereka nyatakan untuk penyelesaian konflik yang dinegosiasikan dan proses perdamaian Doha," lanjut pernyataan itu.

"Pelanggaran prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia terus mengguncang negara itu, khususnya di daerah-daerah yang dikuasai Taliban, seperti pembunuhan sewenang-wenang dan di luar proses hukum terhadap warga sipil, cambuk di depan umum terhadap perempuan dan perusakan infrastruktur," katanya.

"Beberapa dari tindakan ini bisa menjadi kejahatan perang dan harus diselidiki. Para pejuang atau komandan Taliban yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," bunyi pernyataan tersebut.

Pernyataan itu menyebutkan tiga serangan baru-baru ini khususnya, satu di kantor PBB di Herat, serangan di Lashkar Gah yang menewaskan 40 warga sipil dan serangan terhadap kediaman menteri pertahanan di Kabul.

"Uni Eropa menyerukan gencatan senjata yang mendesak, komprehensif dan permanen untuk memberikan peluang perdamaian," kata para pejabat Uni Eropa.

Pertempuran dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan mulai meningkat pada Mei, ketika AS dan pasukan asing lainnya memulai tahap pertama penarikan yang akan selesai akhir bulan ini.

Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah Afghanistan di beberapa kota besar. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya