Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Blinken Sebut Pembicaraan Nuklir dengan Iran tidak Dapat Berlangsung tanpa Batas

Mediaindonesia.com
29/7/2021 21:04
Blinken Sebut Pembicaraan Nuklir dengan Iran tidak Dapat Berlangsung tanpa Batas
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama konferensi pers dengan mitranya dari Kuwait di Kemenlu Kuwait, Kamis (29/7).(AFP/Yasser Al-Zayyat.)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Kamis (29/7) bahwa pembicaraan nuklir dengan Iran tidak dapat berlangsung tanpa batas waktu. Akan tetapi Washington sepenuhnya siap untuk melanjutkan negosiasi.

AS secara tidak langsung terlibat dalam pembicaraan Iran dengan kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang memberi Iran sedikit keringanan dari sanksi internasional dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Kesepakatan itu ditorpedo pada 2018 oleh presiden AS Donald Trump yang secara sepihak menarik diri dari perjanjian dan menjatuhkan sanksi hukuman.

Baca juga: Khamenei Ingatkan Pemerintahan Baru tidak Percaya kepada Barat

"Kami berkomitmen untuk diplomasi, tetapi proses ini tidak dapat berlangsung tanpa batas waktu. Kami melihat yang siap atau tidak siap dilakukan Iran dan tetap sepenuhnya siap kembali ke Wina untuk melanjutkan negosiasi," kata Blinken dalam konferensi pers kunjungan ke Kuwait pada Kamis. "Bola tetap berada di lapangan Iran."

Pemerintahan Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengadakan pembicaraan dengan negara-negara besar di Wina sejak April untuk membawa Washington kembali ke dalam perjanjian. Tapi kesepakatan sekarang tampaknya tidak mungkin sampai dia menyerahkan kepada Presiden terpilih Ebrahim Raisi awal bulan depan.

Baca juga: Iran Mulai Produksi Vaksin Covid-19 Buatan Kuba

Raisi ialah seorang ultrakonservatif tetapi telah menyatakan dukungan untuk pembicaraan nuklir dengan alasan perlu diakhirinya sanksi AS atas Iran. Kubu ultrakonservatif Iran, yang sangat tidak mempercayai Amerika Serikat, telah berulang kali mengkritik Rouhani atas kesepakatan 2015. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya