Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AFRIKA Selatan pada Rabu (28/7) dengan keras menolak keputusan sepihak minggu lalu oleh Komisi Uni Afrika (UA) untuk memberikan Israel status pengamat resmi di organisasi kontinental tersebut.
Dalam pernyataan tegas, kekuatan utama benua itu yang tahun lalu memegang kepresidenan UA bergilir setiap tahun mengaku terkejut dengan keputusan Komisi UA yang tidak adil dan tidak beralasan untuk memberikan status pengamat Israel di organisasi itu.
UA memberikan Israel status pengamat pada Kamis pekan lalu. Langkah ini diharapkan kedua pihak akan memungkinkan Israel untuk lebih membantu UA memerangi pandemi virus korona dan terorisme di benua itu.
"Keputusan untuk memberikan status pengamat kepada Israel bahkan lebih mengejutkan dalam satu tahun saat orang-orang Palestina yang tertindas diburu oleh pengeboman yang merusak dan melanjutkan pemukiman ilegal di tanah itu," kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan. Negara itu mengecam langkah itu sebagai tidak dapat dijelaskan dan tidak bisa dipahami.
Baca juga: Israel akan Keluarkan 16.000 Izin Kerja untuk Warga Palestina
Afrika Selatan mendukung perjuangan Palestina dengan hubungan diplomatik formal yang didirikan pada 1995, setahun setelah berakhirnya apartheid, dan menarik kedutaannya di Tel Aviv pada 2019. Palestina sudah memiliki status pengamat di UA dan bahasa pro-Palestina biasanya ditampilkan dalam pernyataan yang disampaikan pada KTT tahunan UA.
Komisi UA mengambil keputusan secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan anggotanya, menurut Afrika Selatan.
Afrika Selatan akan meminta Moussa Faki Mahamat, ketua Komisi UA, untuk memberi tahu negara-negara anggota tentang keputusan tersebut dan berharap masalah itu akan dibahas di tingkat kepala negara dan pemerintahan.
Baca juga: Hukum Gaza, Israel Kurangi Zona Penangkapan Ikan
"Afrika Selatan sangat yakin bahwa selama Israel tidak mau merundingkan rencana perdamaian tanpa prasyarat, negara itu tidak boleh memiliki status pengamat di AU," katanya. (AFP/OL-14)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
Meteorit Bulan Northwest Africa 16286 berusia 2,35 miliar tahun ungkap aktivitas vulkanik dan panas radioaktif yang bertahan lebih lama dari dugaan ilmuwan.
Obat malaria pertama yang diformulasikan khusus untuk bayi dan balita telah resmi disetujui untuk digunakan.
Bill Gates berkomitmen menyumbangkan 99% kekayaannya senilai US$200 miliar untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.
Penunjukan Sherley C Hadipurnomo sebagai Presiden Komisaris PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menandai dimulainya babak baru transformasi perusahaan dengan manajemen baru.
Banyak sistem kesehatan di wilayah tersebut belum siap untuk menghadapi lonjakan ini, baik dalam penyediaan fasilitas maupun distribusi insulin dan alat medis yang diperlukan.
Burundi secara resmi menarik diri dari Statuta Roma tentang Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), menurut keputusan presiden yang diterbitkan Selasa (8/4).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved