Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan skandal spyware yang melibatkan perusahaan perangkat lunak Israel dan hingga 50.000 nomor ponsel cerdas benar-benar tidak dapat diterima jika benar.
"Ini harus diverifikasi. Tapi jika memang demikian, itu sama sekali tidak dapat diterima," katanya kepada wartawan di Praha, Senin (19/7).
Perusahaan media termasuk The Washington Post, The Guardian, dan Le Monde, melaporkan pada Minggu (18/7) bahwa NSO Group yang berbasis di Israel dituduh memasok spyware kepada pemerintah dan terdapat daftar puluhan ribu nomor ponsel cerdas, termasuk milik para aktivis, jurnalis, eksekutif bisnis, dan politisi di seluruh dunia.
Von der Leyen, yang berada di Praha untuk mempresentasikan rencana pemulihan pasca-covid-19 Ceko senilai 7 miliar euro (US$8,2 miliar) yang disetujui oleh UE, mengecam dugaan serangan terhadap telepon jurnalis.
"Pers bebas merupakan salah satu nilai inti dari Uni Eropa," katanya setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Andrej Babis.
NSO Group dan malware Pegasus--yang mampu menyalakan kamera atau mikrofon ponsel dan mengambil datanya--telah menjadi berita utama sejak 2016, ketika para peneliti menuduhnya membantu memata-matai seorang pembangkang di Uni Emirat Arab.
Baca juga: Mengenal Spyware Pegasus Milik Israel
NSO telah membantah melakukan kesalahan. Didirikan pada 2010 oleh orang Israel Shalev Hulio dan Omri Lavie, NSO Group berbasis di pusat hi-tech Israel Herzliya, dekat Tel Aviv. (AFP/OL-14)
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Grup NSO Israel dan malware Pegasus miliknya telah lama menjadi berita utama sejak 2016, ketika para peneliti menuduhnya membantu memata-matai seorang pembangkang di Uni Emirat Arab.
Namun bagaimana tepatnya spyware Pegasus bekerja? Bagaimana cara masuk ke ponsel orang dan apa yang bisa dilakukannya begitu ada di sana?
Rabat mengungkapkan keheranannya yang luar biasa atas laporan tersebut.
Lebih dari 1.000 nomor telepon di India termasuk di antara puluhan ribu di seluruh dunia yang dipilih sebagai kemungkinan menarik bagi klien NSO Group, pembuat spyware Pegasus.
NSO, yang mengatakan hanya melisensikan Pegasus kepada pemerintah, telah menyebut tuduhan itu salah dan telah membantah melakukan kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved