Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu aplikasi yang cukup banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia ialah Whatsapp. Dilaporkan ribuan pengguna Whatsapp di beberapa negara termasuk Indonesia menjadi korban penyadapan oleh perusahaan asal Israel, NSO Group. Penyadapan tersebut melibatkan Spyware perusahaan Pegasus pada 2019 lalu.
Terdapat 1.223 pengguna yang berasal dari 51 negara mulai dari Indonesia, Bahrain, Maroko, Pakistan, Israel, Spanyol, Belanda, Hungaria, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat yang menjadi target dalam peretasan enam tahun lalu. Hal tersebut disebutkan dalam dokumen yang menjadi bagian gugatan Whatsapp, seperti dilansir dari Tech Crunch, Jumat (11/4).
Untuk mengetahui apakah akun Whatsapp sedang diretas atau tidak, kamu bisa mengenalinya dengan tanda berikut.
Enam angka kode, yang biasanya dikirimkan ke SMS ketika hendak mengakses WhatsApp bernama One Time Password (OTP).
Apabila terdapat pesan OTP yang masuk, ada yang sedang berusaha masuk ke akun Whatsapp. Oleh sebab itu, jangan kamu bertahu atau berikan kode OTP tersebut kepada siapapun.
Apabila kamu belum membaca suatu pesan atau belum mengirimkan sebuah pesan di Whatsapp, tetapi tiba-tiba pesan tersebut sudah terbuka dan dibaca, kamu perlu berhati-hati. Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda akun Whatsapp kamu direstas.
Saat akun Whatsapp tiba-tiba keluar dari Whatsapp, hal tersebut bisa menjadi tanda perangkat lain sedang mencoba masuk ke akun Whatsapp kamu. Jika ingin mengetahui perangkat lain tersebut, kamu bisa menekan ikon tiga titik, kemudian memilih Whatsapp Web.
Apabila tiba-tiba muncul status Whatsapp padahal bukan dibuat oleh pengguna sendiri, ini bisa menjadi tanda Whatsapp diretas. Selain itu, apabila kamu tidak melakukan panggilan telepon tetapi terdapat panggilan telepon asing, hal ini bisa juga menjadi tanda diretas.
Apabila akun Whatsapp kamu telah diretas, bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Saat mengetahui akun kamu telah diretas, kamu sebaiknya langsung nonaktifkan akun segera. Untuk menonaktifkan akun, kamu bisa menghubungi email dukungan Whatsapp di [email protected] dengan keyword 'Lost/stolen: please deactivate my account' di badan email.
Kamu bisa menuliskan secara detail kronologi kejadian. Kamu memiliki waktu 30 hari untuk mengaktifkan kembali akun sebelum dihapus selamanya.
Kamu juga perlu memeriksa perangkat lain yang login menggunakan Whatsapp versi web. Apabila terdapat perangkat lain yang menggunakan akun Whatsapp kamu, kamu bisa mengeluarkan perangkat yang tidak dikenal tersebut segera dari akun kamu.
Langkah selanjutnya ialah instal ulang Whatsapp. Kamu bisa instal ulang dengan nomor yang telah terdaftar sebelumnya.
sadapSelain itu, kamu juga bisa mengunci layar akun Whatsapp. Kunci layar aplikasi seperti yang tersedia pada perangkat Android. Sehingga tidak ada orang lain yang bisa mengakses akun Whatsapp kamu. (Nas/M-3)
WhatsApp adalah salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul juga berbagai upaya untuk menyadap WhatsApp seseorang
Memahami metode yang sering digunakan untuk menyadap WhatsApp dapat membantu Anda melindungi akun Anda dengan lebih baik.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui bahwa otoritas AS, termasuk CIA, dapat mengakses pesan WhatsApp dengan masuk dari jarak jauh ke perangkat pengguna.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) menjelaskan alasan alat sadap zero click atau dikenal dengan Pegasus berbahaya bagi demokrasi. Hal itu membuat ICW meminta dokumen pengadaan Pegasus ke Polri.
KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono TNI belum mengetahui terkait alat sadap milik perusahaan NSO Group asal Israel, masuk ke Indonesia sejak 2018
ANGGOTA Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin mengatakan komisinya belum mengetahui terkait alat sadap milik perusahaan NSO Group asal Israel,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved