Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel Tangkap Puluhan Mahasiswa Palestina yang Dituduh Berbuat Teror

Mediaindonesia.com
15/7/2021 19:36
Israel Tangkap Puluhan Mahasiswa Palestina yang Dituduh Berbuat Teror
Kerabat mahasiswa Universitas Birzeit Palestina Fadi Wahha, yang ditembak pasukan keamanan Israel selama protes, membawa jenazah, 3 Juni.(AFP/Abbas Momani.)

TENTARA Israel mengatakan, Kamis (15/4), menangkap sekitar 20-30 mahasiswa Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Mereka dituduh menjalankan operasi teror dari kelompok Islam Hamas.

Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada AFP bahwa puluhan mahasiswa dari Universitas Birzeit ditangkap ketika mereka kembali dengan bus dari desa Turmus Ayya. Awal bulan ini pasukan Israel menghancurkan rumah keluarga seorang Palestina Amerika yang sedang menunggu persidangan atas tuduhan menembak seorang mahasiswa Yahudi di Tepi Barat awal tahun ini.

"Beberapa operasi teror ditangkap terlibat langsung dalam kegiatan teror, termasuk transfer uang, hasutan, dan organisasi kegiatan Hamas di Yudea dan Samaria," kata tentara Israel menggunakan istilah Alkitab untuk Tepi Barat.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan terlibat dalam konflik 11 hari dengan Israel pada Mei, dimasukkan dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pada pernyataan Rabu malam mengumumkan penangkapan lusinan pelaksana operasi teror dari kelompok mahasiswa di Universitas Birzeit. Operasi gabungan yang melibatkan tentara, polisi, dan badan keamanan domestik Shin Bet menahan mereka.

Seorang juru bicara militer mengatakan kepada AFP, Kamis, bahwa jumlah yang ditahan antara 20-30. Shin Bet telah mengambil alih penyelidikan.

Universitas Birzeit dalam pernyataan menyuarakan keprihatinan atas nasib mahasiswanya. Perguruan tinggi itu mengutuk penangkapan tersebut sebagai pelanggaran terhadap semua hukum dan norma internasional yang menjamin hak mahasiswa untuk berkelompok.

"Universitas meminta masyarakat internasional untuk segera campur tangan untuk mengamankan pembebasan mereka," kata pernyataan itu. Sumber-sumber Palestina, yang meminta anonimitas, mengatakan beberapa mahasiswa diharapkan akan segera dibebaskan, tetapi yang lain menghadapi penahanan yang berlarut-larut. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya