Jerman Siap Longgarkan Pembatasan Pelancong dari Inggris dan India

Nur Aivanni
06/7/2021 12:39
Jerman Siap Longgarkan Pembatasan Pelancong dari Inggris dan India
Petugas medis melakukan uji tes Covid-19 cepat di pusat tes yang berada di Herrsching, wilayah Jerman selatan, pada Senin (5/7).(Christof STACHE / AFP)

LEMBAGA kesehatan Jerman, Institut Robert Koch (RKI), pada Senin (5/7), mengatakan pihaknya akan mencabut larangan bagi sebagian besar pelancong dari Inggris, India dan tiga negara lain yang terkena Covid-19 varian baru Delta.

RKI mengatakan India, Nepal, Rusia, Portugal dan Inggris, yang saat ini terdaftar sebagai negara varian virus, akan diklasifikasi ulang mulai Rabu sebagai "daerah dengan insiden tinggi".

Perubahan tersebut meredakan larangan masuk bagi pelancong yang bukan penduduk atau warga negara Jerman, sebaliknya berarti siapa pun dapat masuk selama mereka mematuhi aturan karantina dan pengujian Covid-19.

Jerman memperkenalkan kategori perjalanan "negara varian virus" dalam upaya untuk menghentikan varian baru virus korona yang belum menyebar luas di tanah air.

Tetapi, pekan lalu, Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan bahwa varian Delta dengan cepat menjadi dominan di Jerman, artinya larangan sebagian besar pelancong dari negara-negara yang terkena varian itu dapat dicabut.

Mengingat meningkatnya penyebaran Covid-19 varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, dan penelitian yang menunjukkan vaksin efektif untuk melawannya, "Kita akan melihat situasinya dalam beberapa hari ke depan", kata Spahn.

Kanselir Angela Merkel juga mengisyaratkan potensi pelunakan dalam sikap Jerman terhadap pelancong dari Inggris selama kunjungan ke London pada hari Jumat (1/7).

Bulan lalu, Merkel telah menyerukan pembatasan ketat, termasuk karantina yang lebih lama, untuk orang-orang yang bepergian dari Inggris, di mana varian Delta telah menyebabkan lonjakan kasus.

Tapi dia mengindikasikan bahwa sikapnya bisa melunak saat imbauan perjalanan ditinjau. "Kami berpikir bahwa di masa mendatang, mereka yang telah menerima suntikan ganda akan bisa melakukan perjalanan lagi, tanpa harus dikarantina," katanya.

Hanya warga negara dan penduduk Jerman yang diizinkan masuk dari negara varian dan harus dikarantina selama dua minggu, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi lengkap atau hasil tes Covid-19 dinyatakan negatif.

Sebaliknya, siapa pun dapat masuk dari negara dengan insiden tinggi selama mereka dinyatakan negatif Covid-19 pada saat kedatangan.

Pada prinsipnya, mereka harus menjalani karantina selama 10 hari. Tetapi, karantina tersebut dapat diakhiri, setelah lima hari dengan hasil tes negatif lainnya.

Pelancong dari daerah dengan insiden tinggi juga dibebaskan dari karantina jika mereka telah divaksinasi lengkap.

Negara tempat beredarnya varian Covid-19 selain Delta, seperti Brasil dan Afrika Selatan, tetap masuk dalam kategori varian tersebut. Meskipun pangsa varian Delta meningkat, insiden keseluruhan di Jerman terus menurun dalam beberapa minggu terakhir.

Pada Senin (5/7), RKI melaporkan 212 kasus baru dalam 24 jam terakhir dan tingkat kejadian lima infeksi baru per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya