Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PADA Kamis (24/6) sekitar 300 orang berkumpul di Ramallah, tempat kedudukan Otoritas Palestina (PA). Mereka menyerukan agar Presiden Mahmud Abbas mundur karena seorang aktivis hak asasi manusia dan kritikus Otoritas Palestina, NIzar Banat, meninggal pada Kamis (24/6).
"Penangkapan itu tidak membuat kami takut," teriak mereka sambil mengacungkan potret Nizar Banat. "Abbas, pergi!"
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata. Satu pengunjuk rasa dipukul di wajahnya dengan tabung dan dirawat di rumah sakit.
Gerakan Islam Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pihaknya menganggap Presiden Abbas bertanggung jawab penuh atas dampak kematian Banat.
Gubernur Hebron Jibrin al-Bakri mengatakan bahwa selama penangkapan Banat, "Kesehatannya memburuk. "Dia segera dipindahkan ke rumah sakit pemerintah Hebron. Setelah diperiksa oleh dokter, dia dinyatakan meninggal."
Banat dikenal karena videonya yang di-posting di Facebook saat dia mengecam dugaan korupsi di PA. Dia telah terdaftar sebagai kandidat dalam pemilihan parlemen Palestina yang telah ditetapkan berlangsung pada Mei tetapi Presiden Mahmud Abbas menundanya tanpa batas waktu.
Dua bulan lalu, Banat mengatakan rumahnya telah ditembak oleh penyerang tak dikenal. Bakri dan Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh mengatakan penyelidikan telah diluncurkan atas kematiannya. Didekati oleh AFP, pasukan keamanan Palestina menolak berkomentar. (OL-14)
Dia menerima dana Rp6,3 juta dari seorang pedagang bernama Saniah untuk disalurkan ke pemilik lapak terdampak penertiban
SEBANYAK 400 aktivis dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP).
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Menurut Ya'qud, hukuman seumur hidup tidaklah berlebihan, mengingat imbas dampak sosial yang ada di masyarakat.
Acara yang berlangsung di Dalem Ning Hj Nur Cholisoh ini dihadiri lebih dari 100 tamu undangan, termasuk anak-anak dan para ibu, dalam suasana yang penuh kehangatan.
BELUM reda soal pengiriman paket isi kepala babi dengan kuping terpotong, media Tempo kembali mendapatkan teror dengan kiriman kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia Zahir Yahya mengatakan dukungan untuk Palestina merupakan amanat moral dan spiritual bersama.
Pengaturan penyelidikan dalam RUU KUHAP nyaris menyerupai upaya paksa dan berpotensi melanggar hak asasi manusia.
PKS: RUU KUHAP Diarahkan pada Penguatan Nilai HAM
Pakar Sebut RUU KUHAP Harus Hargai Nilai HAM
Ketika masyarakat adat ditinggalkan dan tidak diakui, demokrasi akan menurun
Pendeta Sue Parfitt, dari Bristol, ditahan karena memegang plakat bertuliskan "Saya menentang genosida. Saya mendukung Palestine Action".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved