Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Utusan Myanmar untuk PBB Inginkan Langkah Efektif Antijunta

Lidya Tannia Bangguna
15/6/2021 17:36
Utusan Myanmar untuk PBB Inginkan Langkah Efektif Antijunta
Unjuk rasa di Myanmar.(AFP/STR.)

MENJELANG rapat Dewan Keamanan PBB yang akan membahas Myanmar, Duta Besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, menawarkan langkah-langkah kolektif yang efektif untuk menurunkan junta.

"Kami sangat mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah kolektif yang efektif untuk mencegah kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan dan munculnya potensi krisis kemanusiaan regional," tulis Kyaw Moe Tun dalam surat kepada badan dunia tertanggal 28 Mei dan diterbitkan Senin.

Menurutnya, langkah efektif harus dilakukan secara kolektif dan terpadu. Ia pun meminta masyarakat internasional untuk menanggapi dengan tegas. "Langkah-langkah yang kuat, tegas, dan terpadu sangat penting dan dibutuhkan segera," tulisnya.

Menurut Kwaw, jika masyarakat internasional tidak segera menerapkan langkah-langkah tersebut, militer Myanmar akan terus melakukan tindakan tidak manusiawi dan brutal terhadap warga sipil. "Ini akan mengakibatkan hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa lebih lanjut di Myanmar,” tambahnya.

Kyaw Moe Tun penuh semangat menolak kudeta pada 1 Februari lalu.
Ia pun telah diturunkan jabatannya oleh junta, tetapi ia menolak hal tersebut dan berkeras menentang junta. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga masih menganggapnya sebagai utusan yang sah.

Menurutnya, kurangnya reaksi internasional yang kuat, setelah kudeta menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, memfasilitasi tindakan keras mematikan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta. "Jika komunitas internasional, termasuk PBB, mengambil tindakan tegas dan tepat waktu terhadap militer, itu akan mencegah hilangnya lebih dari 800 nyawa tak berdosa," tulisnya.

Tiongkok telah berulang kali menunda pembicaraan Dewan Keamanan mengenai Myanmar, tetapi pertemuan tersebut akan dijadwalkan pada Jumat mendatang secara tertutup. Rapat ini akan membahas upaya mediasi oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, kata para diplomat, Senin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya