Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TIONGKOK, pada Senin, semakin melonggarkan kontrol keluarga berencananya yang ketat. Ini memungkinkan pasangan untuk memiliki tiga anak setelah hanya 12 juta bayi Tiongkok yang lahir tahun lalu menjadi rekor terendah.
Namun para ahli memperingatkan bahwa biaya tinggi, ruang terbatas, dan norma sosial yang dibentuk oleh pembatasan ukuran keluarga selama beberapa dekade akan menghambat upaya untuk meningkatkan 1,41 miliar penduduk Tiongkok. "Banyak perempuan di sekitar saya menolak gagasan memiliki anak," kata mahasiswa S2 yang berusia 22 tahun, Yan Jiaqi, kepada AFP di Beijing. "Jadi jangan bicara tentang memiliki tiga," katanya.
Pada 2016, Tiongkok melonggarkan kebijakan satu anak--salah satu peraturan keluarga berencana paling ketat di dunia--yang memungkinkan pasangan untuk memiliki dua anak ketika kekhawatiran meningkat atas tenaga kerja yang menua dan stagnasi ekonomi. Pelonggaran terbaru itu merupakan bagian dari upaya yang semakin putus asa untuk menggerakkan ledakan demografis sebelum pertumbuhan Tiongkok yang luar biasa terhambat oleh tagihan perawatan kesehatan dan pensiun untuk ratusan juta orang tua.
Agar kepemimpinan komunis negara itu berhasil, pemerintah harus membujuk orang-orang seperti Yang Shengyi, seorang ayah, 29, yang memiliki dua anak, untuk memiliki satu anak lagi. Saat dia mengunjungi toko mainan Beijing bersama keluarganya, Yang mengatakan dua anak laki-lakinya sudah lebih dari cukup dalam persaingan yang ketat di ibu kota Tiongkok.
"Kami tidak punya banyak uang dan tidak ada cukup ruang di rumah. Jadi saya pikir tidak ada alasan untuk memiliki anak ketiga," katanya kepada AFP. "Ketika anak kedua kami lahir, tiba-tiba hanya ada setengah dari segalanya. Kami awalnya dapat memberikan anak 100%, sekarang hanya dapat memberikan 50%," tuturnya.
Bagi warga lain, pemikiran untuk memiliki anak sama sekali atau bahkan pernikahan merupakan hal yang tidak mungkin. Maklum, kehidupan perkotaan sudah membebani mulai dari jam kerja yang panjang hingga biaya rumah yang mahal. "Anak muda saat ini mungkin tidak memiliki pemikiran untuk membawa nama keluarga dan merasa bahwa kualitas hidup mereka sendiri lebih penting," kata Yan Jiaqi.
Para ahli mengatakan perubahan kondisi sosial ekonomi berarti pemerintah perlu melakukan lebih dari sekadar melonggarkan aturan. "Hanya memiliki satu anak atau tidak memiliki anak telah menjadi norma sosial di Tiongkok," kata Yi Fuxian, seorang ilmuwan di University of Wisconsin-Madison, kepada AFP.
Tingkat kesuburan di Tiongkok mencapai 1,3 alias di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi yang stabil, menurut Biro Statistik Nasional. Negara-negara lain di Asia Timur juga berjuang untuk meningkatkan angka kelahiran, yakni Korea Selatan, Jepang, dan Singapura meskipun ada insentif dari pemerintah.
"Anak muda berada di bawah banyak tekanan," kata seorang perempuan yang mengunjungi Bund di Shanghai dengan anak tunggalnya, yang tidak disebutkan namanya, kepada AFP. "Mereka tidak punya waktu untuk merawat anak-anak di rumah karena pekerjaan. Jika mereka sepenuhnya merawat anak-anak, itu berarti tidak ada pekerjaan," tandasnya. (OL-14)
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Kebijakan yang mengaitkan vasektomi dengan penerimaan bansos berpotensi melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dan kesukarelaan dalam program Keluarga Berencana (KB).
Dalam satu tahun hanya ada 15 pria yang menjalani program KB vasektomi.
Untuk target peserta KB baru di tahun 2025 masih menunggu dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Teknologi kontrasepsi kini telah berkembang pesat salah satunya dengan riset tentang kontrasepsi suntik pada pria.
BRIN melalui berbagai program risetnya, mendorong pengembangan teknologi kesehatan, termasuk teknologi kontrasepsi.
Layanan vasektomi dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis di semua fasilitas kesehatan (faskes), bahkan disiapkan dana alokasi khusus untuk istirahat bagi suami selama tiga hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved