Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (1/6), memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka berisiko kehilangan sahabat jika berusaha memojokkan negaranya. Hal itu diungkapkan Erdogan, dua pekan sebelum bertemu Presiden AS Joe Biden.
Hubungan antara kedua negara anggota NATO itu memburuk sejak Biden dilantik menggantikan Donald Trump, Januari lalu, setelah mantan wakil presiden itu menggarisbawahi buruknya rekor HAM Turki.
Ketika ditanya mengenai hubungan Ankara-Washington, Erdogan, dalam wawancara dengan kantor berita Turki TRT, Selasa (1/6), menegaskan, "Mereka yang memojokkan Turki akan kehilangan seorang sahabat yang berharga."
Baca juga: Israel Hancurkan Pos Tentara Suriah di Dataran Tinggi Golan
Pernyataan keras Ergogan itu diungkapkan menjelang pertemuan pertamanya dengan Biden di sela-sela KTT NATO di Brussels, 14 Juni mendatang.
Biden tidak tergesa-gesar berbicara dengan Erdogan setelah dilantik dan menunggu tiga bulan sebelum menelepon Presiden Turki itu pada April.
Sambungan telepon itu dilakukan menjelang keputusan Biden mengakui genosida Armenia oleh Kekaisaran Ottoman saat Perang Dunia I, yang memicu kemarahan Turki.
"Apa sumber ketegangan kami dengan AS? Hal yang mereka sebut genosida Armenia," kata Erdogan.
"Apakah mereka tidak memiliki masalah lain selain membela Armenia?" lanjutnya.
Erdogan kemudian menyebut sejumlah hal yang membuat tegang hubungan kedua negara sejak 2016, termasuk dukungan AS bagi milisi Kurdi di Suriah yang dituding Turki sebagai teroris.
"Jika AS benar-benar sekutu kita, apakah mereka seharusnya mendukung teroris atau kita? Sayangnya mereka memutuskan mendukung teroris," kecam Erdogan. (AFP/OL-1)
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
"Kita harus menjaga saluran dialog yang terbuka dengan Taliban dan mengejar keterlibatan secara bertahap daripada pendekatan berdasarkan kondisi yang sulit."
Hal itu terutama karena kedua negara sedang berjuang melawan pandemi virus korona dan menghadapi kesulitan ekonomi.
Turki saat ini memiliki pasukan di Afghanistan sebagai bagian dari pasukan NATO dan telah menawarkan untuk mengamankan bandara strategis Kabul setelah pasukan AS pergi pada akhir Agustus.
Undangan itu disampaikan ke ibu kota Iran oleh Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, sehari setelah Baghdad mengumumkan pertemuan puncak yang ditetapkan akhir bulan ini.
Kantor berita resmi Iran IRNA tidak memberikan rincian agenda pembicaraan Zarif dengan Hussein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved