Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Erdogan Desak Putin Tetap Jalin Dialog dengan Taliban

Nur Aivanni
22/8/2021 10:22
Erdogan Desak Putin Tetap Jalin Dialog dengan Taliban
Militan Taliban usai Salat Jumat di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan.(AFP/Hoshang Hashimi )

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (21/8), mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertahankan dialog dengan Taliban dan mengambil pendekatan secara bertahap untuk menjalin hubungan dengan penguasa baru Afghanistan.

"Kita harus menjaga saluran dialog yang terbuka dengan Taliban dan mengejar keterlibatan secara bertahap daripada pendekatan berdasarkan kondisi yang sulit," kata Erdogan saat berbicara dengan Putin melalui sambungan telepon, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.

Pemimpin Turki itu juga menyambut pembicaraan antara Taliban dan mantan pejabat senior Afghanistan sebagai hal yang menjanjikan.

Baca juga: UE Sebut Mustahil Evakuasi Semua Personel di Afghanistan pada 31 Agustus

"Kami menyambut pesan moderat Taliban sebagai hal yang positif untuk saat ini, tetapi proses ke depan tidak akan dibentuk oleh kata-kata mereka, tetapi oleh tindakan mereka," kata Erdogan.

Dalam sebuah pernyataan, Kremlin pun mengatakan kedua presiden tersebut sepakat memperkuat kerja sama bilateral di Afghanistan.

Menurut Moskow, kedua pemimpin itu menegaskan perlunya memastikan stabilitas dan masyarakat yang damai di negara itu dengan penekanan pada perang melawan terorisme dan perdagangan narkoba.

Turki, yang memiliki beberapa ratus tentara di Afghanistan, terlibat dalam mengamankan bandara Kabul dengan Amerika Serikat (AS).

Pada Juli, Ankara menawarkan Washington untuk mengambil alih bandara setelah penarikan pasukan AS.

Rencana itu tampaknya terancam dengan kembalinya Taliban, yang secara terbuka memperingatkan Turki agar tidak mempertahankan pasukannya di sana.

"Kami dapat terus mengamankan dan mengelola bandara Kabul jika kondisi yang tepat muncul," kata pemimpin Turki itu, pada Sabtu (21/8). (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya